Kasus Papua
SBY: Jangan Lecehkan Indonesia
Senin, 17 Apr 2006 12:20 WIB
Jakarta - Sikap Australia dalam kasus Papua yang seperti mendua membuat geram Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY meminta bukti kongkret Australia mendukung keutuhan NKRI. Ditegaskan, Indonesia tidak mau dilecehkan. Hal itu disampaikan SBY dalam pidato saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Gedung Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (17/4/2006). SBY menegaskan, Indonesia sesuai amanat UUD 1945 ingin terus memberikan kontribusi yang aktif dalam hubungan internasional. Indonesia berkeinginan untuk mempertahankan julukan yang selama ini dikenal sebagai good boy."Tapi jangan Indonesia dilecehkan, jangan Indonesia dipermalukan. Jangan Indonesia tidak mendapat keadilan," tegas SBY.Presiden menyatakan sangat menghargai sikap resmi pemerintah Australia yang menyatakan mendukung sepenuhnya integritas teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tapi di satu sisi, SBY juga mempertanyakan implementasi dari sikap tersebut.SBY menginginkan agar di masa yang akan datang dukungan atas integritas NKRI diwujudkan dalam bentuk yang lebih jelas dan tegas. "Bagaimana mungkin kalau decision (keputusan) akhirnya itu membingungkan, menerima suaka dan ada gerakan pro (gerakan separatis) Papua, tapi pada saat yang sama kami dukung kedaulatan dan seterusnya," kritik SBY. Pada kesempatan itu, SBY juga kembali menegaskan keinginan Indonesia untuk meninjau ulang pola hubungan bilateral dan kerjasama RI dengan Australia. "Sikap kita sangat jelas kita harus review kembali kerjasama dan hubungan bilateral dengan Australia sampai benar-benar adil," tandas SBY. Sebelumnya, Menteri Imigrasi Australia Amanda Vanstone menyatakan, akan merevisi kebijakan pemerintahannya dalam menangani peminta suaka politik.
(iy/)











































