Ada 83 Kasus COVID di PON, Krisdayanti Usul Lockdown di Luar Pertandingan

Ada 83 Kasus COVID di PON, Krisdayanti Usul Lockdown di Luar Pertandingan

Isal Mawardi - detikNews
Selasa, 12 Okt 2021 08:44 WIB
Anggota DPR Komisi IX Fraksi PDIP sekaligus penyanyi Krisdayanti (KD) (Eva Safitri/detikcom)
Anggota DPR Komisi IX Fraksi PDIP sekaligus penyanyi, Krisdayanti (KD). (Eva Safitri/detikcom)
Jayapura -

Sebanyak 83 kasus COVID-19 ditemukan selama pergelaran PON XX di Papua. Anggota Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan, Krisdayanti, mengusulkan penerapan lockdown di luar jadwal latihan dan pertandingan.

"83 yang positif langsung karantina. Memperketat peraturan kontak dengan kontingen lain. Kalau perlu terapkan peraturan lockdown di luar jadwal latihan dan pertandingan," ujar Krisdayanti kepada detikcom, Senin (11/10/2021).

Krisdayanti meminta protokol kesehatan yang ketat perlu diterapkan di tempat tinggal atlet. Tes Corona perlu digalakkan agar tidak terjadi klaster di Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua lakukan tes jangan lagi kecolongan," imbuhnya.

Meski begitu, ia meyakini pemerintah dan panitia sudah berupaya keras agar PON XX dapat berlangsung meski di tengah pandemi.

ADVERTISEMENT

"Saya sangat apresiasi. Jumlah atlet ada sekitar 7.066. Belum termasuk panitia pelatih dan yang lainnya. Sejauh ini kasus yang terdata ada 83. Artinya kurang dari 2%," tutur Krisdayanti.

Pakar Minta Pemerintah Cari Tahu 'Titik Lemah'

Pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, meminta pemerintah segera mengevaluasi dan mencari tahu titik lemah. Ia menduga titik lemah berada di cabang olahraga (cabor) yang terdapat kontak fisik.

"Kalau (cabor) judo kan jelas ada kontak fisiknya tetapi yang menjadi pertanyaan, kenapa di (cabor) karate dan di (cabor) silat tidak ada (kasus masif). Apakah testing yang kurang di sana atau tidak? (Cabor) sepatu roda pun begitu perlu cari tahu (kenapa banyak kasus ditemukan)," kata Dicky.

Epidemiolog, Dicky Budiman. (Dok pribadi)Epidemiolog, Dicky Budiman. (Dok pribadi)

"Ini perlu dievaluasi apa titik lemahnya, selain juga harus dicari kasus kontaknya," sambungnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya

Dicky mengingatkan pentingnya pemerintah melakukan evaluasi. Hal ini agar jika pemerintah kembali menggelar event olahraga, protokol kesehatan yang diterapkan selama PON XX Papua bisa menjadi percontohan.

"Evaluasi ini sangat penting seminggu juga bisa maksudnya untuk menjadi dasar bahwa, oke nanti kalau ada mengadakan event olahraga itu protokol ya yang diperbaiki (di titik) ini, hasil evaluasi ternyata bocornya di sini, titik lemahnya," imbuhnya.

83 Kasus Corona

Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan mengatakan setidaknya ada 80 orang yang terpapar Corona dalam pelaksanaan PON.

"Sampai saat ini yang terpapar kita ketahui sekitar 80 orang," ucapnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada 83 orang yang terpapar Corona di PON. Pihak yang terpapar dari atlet hingga wasit.

"Evaluasi penyelenggaraan PON Papua, per 10 Oktober, hari ini nanti di-update Pak Menteri Kesehatan. Sekitar 83 (terpapar)," kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.

"Sampai kemarin itu ada 65 yang terkonfirmasi positif. Atletnya 72%, ofisial 23%, coach 1,5%, wasit 1,5%, dan masuk wartawan yang meliput," tambahnya.

Dia mengatakan penularan tersebut paling banyak terjadi di cabang olahraga judo dan sepatu roda, yakni 9 kasus. Setelah itu, terjadi di cabor motocross, panahan, hingga kriket.

Halaman 2 dari 2
(isa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads