Mengingat Lagi PDIP Bicara Sanksi ke Kader Didukung Maju Pilpres 2024

Mengingat Lagi PDIP Bicara Sanksi ke Kader Didukung Maju Pilpres 2024

Tim detikcom - detikNews
Senin, 11 Okt 2021 13:16 WIB
Rapat kerja nasional (Rakernas) sekaligus perayaan Hut PDIP Perjuangan ke-47 digelar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Rakernas dibuka oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hasto Kristiyanto (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Relawan Puan Maharani yang mengatasnamakan Gema Puan mendeklarasikan diri mendukung Puan Maharani untuk menjadi capres 2024. PDIP pernah bicara soal kader yang didukung maju Pilpres 2024 bakal dikenai sanksi.

Selama ini, deklarasi relawan mendukung politikus PDIP maju Pilpres 2024 terjadi pada Ganjar Pranowo. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partai bakal memberikan sanksi disiplin kepada anggota partai yang mendeklarasikan atau dideklarasikan menjadi capres atau cawapres 2024.

"Sikap partai sangat jelas bahwa keputusan terkait dengan capres dan cawapres berdasarkan keputusan Kongres V dimandatkan kepada ketua umum partai," kata Hasto Kristiyanto saat dihubungi, Senin (20/9) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keputusan Kongres V PDIP terkait segala keputusan soal Pilpres 2024 akan ditentukan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. PDIP menegaskan akan memberikan sanksi, bahkan kepada kader yang didukung untuk maju di Pilpres 2024 meski kader tersebut bukan yang menyebutkan lebih dulu capres dan cawapresnya.

"Dalam hal ada anggota PDI Perjuangan yang menyebutkan terlebih dahulu calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk melalui relawan, sebelum keputusan resmi partai, maka partai akan memberi sanksi disiplin," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Hasto menjelaskan keputusan menentukan Pilpres 2024 dari PDIP diperlukan pertimbangan yang matang. Menurutnya, tanggung jawab sebagai presiden cukup berat.

"Partai tidak menolerir terhadap tindakan indisipliner, mengingat urusan presiden dan wakil presiden harus melalui pertimbangan yang benar-benar matang, terlebih dengan tanggung jawab presiden yang sangat berat untuk perbaikan nasib lebih dari 270 juta rakyat Indonesia," ujarnya.

"Dengan demikian pertimbangannya harus matang dan benar-benar memerhatikan seluruh aspek strategis kepemimpinan negara," lanjutnya.

Tak hanya itu, Hasto mengungkap deklarasi dukungan yang dilakukan terhadap kader PDIP juga tidak tepat dilakukan saat ini. Sebab, saat ini PDIP tengah berfokus mengatasi pandemi.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Relawan Puan Maharani di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebelumnya mendeklarasikan Gema Puan. Deklarasi Gema Puan bertujuan memberikan dukungan kepada Ketua DPR tersebut maju menjadi calon presiden pada 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gema Puan Jawa Timur Nanang Sutrisno di Malang, Jawa Timur, Minggu (10/10), seperti dilansir Antara, mengatakan deklarasi yang dilakukan itu bertujuan menunjukkan bahwa sosok Puan Maharani memiliki pendukung untuk menjadi calon presiden.

"Kami mendeklarasikan Puan Maharani Presiden Indonesia 2024. Dukungan bisa diberikan kapan saja, tetapi yang pasti kami sudah menciptakan momentum," kata Nanang.

Nanang menjelaskan langkah mendeklarasikan dukungan kepada Puan Maharani tersebut perlu dilakukan. Ini karena menurutnya banyak calon presiden lain yang sudah mulai muncul untuk menyongsong Pemilu Presiden 2024.

Menurutnya, dengan adanya deklarasi Gema Puan yang pertama kali dilakukan di Kabupaten Malang tersebut, sosok Puan Maharani diharapkan juga akan diperhitungkan sebagai salah satu calon presiden Indonesia mendatang.

"Ini untuk menunjukkan bahwa Puan Maharani itu juga punya kekuatan, dan pendukung, yang layak diperhitungkan," ujarnya.

Ia menambahkan para relawan tersebut memilih sosok Puan Maharani untuk menjadi calon presiden Indonesia dikarenakan Puan telah memiliki sejumlah alasan mendasar. Di antaranya adalah Puan merupakan sosok pekerja keras dan tidak banyak bicara.

Dengan sosok tersebut, lanjutnya, Puan Maharani juga dinilai sebagai sosok negarawan yang sudah diakui, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Selain itu, Puan memiliki semangat yang kuat.

"Alasan yang paling mendasar adalah Puan mempunyai semangat yang kuat untuk tetap menjamin tegaknya NKRI, UUD, dan Pancasila. Bagi kami itu adalah harga mati," katanya.

Halaman 2 dari 2
(rfs/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads