Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu terus menangani kondisi usai terjadi banjir bandang dan longsor. Lebih dari 3.000 orang terdampak bencana tersebut.
"Tercatat 771 KK (kepala keluarga) atau 3.084 jiwa terdampak. Sedangkan kerugian material meliputi rumah rusak berat 5 unit, rumah terancam 2, terdampak 771 dan 14 titik tanggul jebol sepanjang 150 meter," kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (11/10/2021).
Akibat bencana longsor, BPBD mengidentifikasi rumah rusak berat 2 unit di Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat. Di samping itu, warga kehilangan aset berupa lahan terdampak 1.432 hektare dan hewan ternak hanyut 15 ekor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkab Luwu telah menetapkan masa tanggap darurat pada 4-17 Oktober 2021, melibatkan 67 lembaga, baik pemerintah maupun nonpemerintah. Selama penanganan darurat, BPBD mengidentifikasi kebutuhan mendesak, seperti tenda pengungsi, alat masak, dan alat penerangan.
![]() |
Penyaluran bantuan logistik dan air bersih masih terus dilakukan. BPBD Luwu menginformasikan warga yang mengungsi di Dusun Sangtandung akan dipindahkan ke pos pengungsian yang sudah ada di SD Negeri Sagtandung, Kecamatan Walenrang Utara.
Pada perbaikan infrastruktur, pemerintah daerah masih memasang turap batang kelapa di Sungai Makawa, Kampung Baru, Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara. Sementara itu, PLN masih memulihkan jaringan listrik di Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat, dan Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara.
BPBD Luwu juga menginformasikan infrastruktur dasar berupa jalan umum di Desa Sangtadung masih belum tersentuh oleh alat berat. Di samping itu, material longsor menutup badan jalan di Desa Sangtadung dan belum dapat diakses kendaraan roda empat.
"Pantauan BPBD menyebutkan akses jalan ke lokasi terdampak masih terdapat di tiga titik longsoran. Ketiga titik longsor tersebut berada di Desa Sangtadung," ucapnya.
Saat ini personel BNPB juga mendampingi Posko Darurat serta mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji 1.593 paket, lauk pauk 1.593 paket, makanan tambahan gizi 1.593, sabun mandi 3.024 buah, dan perahu polyethylene 2 unit. Selain itu, untuk mendukung penanganan COVID-19, BNPB mengirimkan masker 100.000 buah, sabun cari 20.000, dan hand sanitizer 20.000, dan sabun batang 20.000.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Terjadi 28 Kali Banjir di Luwu dalam 5 Tahun
Catatan BNPB, Kabupaten Luwu pernah mengalami 28 kejadian banjir dalam kurun 5 tahun terakhir atau periode 2015-2020. Selama waktu tersebut, banjir tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan hanya 15 unit rumah rusak.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah. Berdasarkan informasi peringatan dini cuaca BMKG pada periode 9-15 Oktober 2021, beberapa wilayah perlu memperhatikan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, salah satunya Provinsi Sulsel.
Pantauan hingga tingkat kecamatan, wilayah-wilayah terdampak di Kabupaten Luwu masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada dua hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat setempat diharapkan untuk mengantisipasi dampak maupun menghindar dari potensi bahaya hidrometeorologi basah. Masyarakat dapat bergotong royong untuk saling menginformasikan kondisi hujan, khususnya mereka yang berada di bagian hulu dan hilir sekitar daerah aliran sungai.
Diketahui, banjir bandang menerjang Kabupaten Luwu berlangsung pada Minggu (3/10) pukul 16.30 Wita. Peristiwa ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Batusitanduk meluap deras.