Wali Kota Bogor, Bima Arya meninjau pembangunan jembatan penghubung yang sebelumnya amblas karena longsor di Kelurahan Mekarwangi, Tanah Sareal, kemarin. Menurut Bima, secara keseluruhan proyek tersebut masih on the track dan akan rampung akhir Oktober 2021.
"Jembatan ini adalah akses warga yang betul-betul harus dipercepat pelaksanaannya. Progres sudah 85 persen. Tadi saya cek memang agak terlambat, ada deviasi sekitar 5 persen. Insyaallah Oktober ini ditargetkan selesai," ungkap Bima dalam keterangan tertulis, Senin (11/10/2021)
Ia menambahkan keterlambatan pengerjaan itu karena persoalan teknis. Menurutnya, ada beberapa persoalan terkait dengan titik-titik yang longsor ketika dikerjakan karena struktur tanah labil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga persoalan utilitas bawah tanah. Tapi secara keseluruhan saya lihat on the track," tutur Bima.
Lebih lanjut, Bima mengungkapkan setelah jembatan ini selesai, akan dilakukan juga pengerjaan peningkatan jalan yang sebagai akses menuju Cilebut dari Kayumanis.
"Akhir tahun ini bersamaan dengan pekerjaan peningkatan jalan dari perempatan Kayumanis. Insyaallah akhir tahun ini sudah bisa dinikmati oleh warga," jelas Bima.
Di kesempatan yang sama, Kabid Pembangunan Kebinamargaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Dadan Hamdani, mengatakan pihaknya akan terus mengebut pengerjaan jembatan tersebut meski ada beberapa kendala di lapangan.
"Kendala yang pertama ada utilitas. Jadi pada kedalaman dua meter banyak utilitas Telkom, Listrik, PDAM, dan lainnya sehingga saat dilakukan penggalian dengan backhoe harus dipindahkan dulu. Kedua, tanah di bawah memang labil, dan sempat longsor. Ketiga, lokasi kerja sempit, memutar alat kurang bebas saat melakukan manuver," ucap Dadan.
Untuk itu, ia menuturkan rencana awal dari PUPR Bogor mengalami penyesuaian dan perubahan. Sehingga, pihaknya berulang kali membuat rencana ulang. Pengerjaannya sendiri sudah berlangsung sejak 4 Juni, dan Oktober ini ditargetkan rampung.
(ncm/ega)