Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR Siti Fauziah mengimbau masyarakat di Jawa Tengah untuk bermedia sosial secara bijak. Caranya adalah dengan menggunakan medsos untuk memperkuat kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
Selain itu, lanjutnya, menyebarkan semangat kerja sama, tolong menolong, dan gotong royong sebagai upaya mewujudkan karakter bangsa. Menurutnya, hal ini terbukti membuat bangsa Indonesia bertahan pada situasi-situasi sulit, khususnya di masa pandemi.
"Kita adalah bangsa pejuang, selalu berusaha dan pantang menyerah. Selama pandemi, kita sering mendengar tolong menolong, saling bantu, dan gotong royong dilaksanakan oleh berbagai kelompok masyarakat. Dan itu membuat kita bisa bertahan dari kesulitan di masa pandemi," kata Siti dalam keterangannya, Sabtu (9/10/2021).
Bermedia sosial secara bijak, menurutnya, perlu dibudayakan. Ia menegaskan, medsos bukan digunakan untuk menebar fitnah, kebencian, dan caci maki.
Ia juga menjelaskan, selain bermanfaat bagi kebaikan, medsos berpotensi memecah belah kerukunan hidup berbangsa. Apalagi saat ini media sosial sudah hadir dalam genggaman melalui gadget.
"Pertemuan ini diharapkan bisa mempererat hubungan MPR dengan para netizen, maupun di antara blogger sendiri. Jangan sampai hubungan ini merenggang karena tidak pernah bertemu secara langsung," kata dia.
Ia juga berpesan agar para warganet ikut menyampaikan semangat kebangsaan dalam akun medsosnya masing-masing, seperti sejarah pergerakan bangsa Indonesia, dimulai dari Budi Utomo pada 1908, hingga mencapai puncaknya pada 1928 saat Sumpah Pemuda. Selanjutnya, tujuan perjuangan tercapai pada 1945 dengan dikumandangkannya kemerdekaan Indonesia.
"Setelah itu, kita masih menghadapi banyak gangguan, seperti berubahnya NKRI menjadi RIS pada 1949, sebelum akhirnya menjadi NKRI kembali pada 1950," lanjutnya.
Sebagai informasi, Siti Fauziah bertemu dan berbincang dengan para netizen Jawa Tengah. Acara tersebut berlangsung di Semarang pada hari ini.
Adapun tema yang dibahas pada diskusi tersebut adalah Proud To Be Indonesian 'Bijak Bermedia Sosial dalam Mewujudkan Karakter Bangsa'. Ikut hadir pada acara tersebut Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga, Sekretariat Jenderal MPR Budi Muliawan.
Pada acara tersebut MPR membangkitkan rasa cinta kepada produk bangsa dan warisan nenek moyang dengan menjadikan batik sebagai dresscode acara.
Di samping itu, para peserta juga menyampaikan masukan agar medsos MPR bisa lebih efisien dan berdaya dalam mensosialisasikan Empat Pilar MPR. Beberapa masukan itu, antara lain memperbanyak kuis, giveaway atau sesuatu berupa merchandise, serta memanfaatkan fitur teknologi dari sosial media yang memberikan kemudahan untuk mengakses informasi, mulai dari fitur story, swipe up link, highlight, reels, dan video.
(prf/ega)