Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto memiliki cara yang unik dalam menyerap aspirasi warga dan memecahkan masalah. Tak hanya mendatangi rumah warga, Arif juga memasak nasi goreng untuk disantap bersama-sama sembari berdiskusi.
Mokhamad Suryani (47) salah seorang warga RT 02/ RW 01, Dusun Jurang, Desa Lumbu, Kecamatan Kutowinangun tak pernah menyangka bahwa pada pada Jumat (8/10) malam tadi rumahnya bakal didatangi oleh orang nomor satu di Kebumen. Suryani yang rumahnya cukup jauh dari pusat kota itu juga terkejut lantaran seorang bupati menyiapkan menu makan malam warga dengan memasak nasi goreng.
"Buat kami ini kejutan, karena saya sendiri nggak tahu Pak Bupati bakal datang ke rumah. Ini kaya tiba-tiba datang. Terus ya izin, katanya mau masak nasi goreng, nyiapkan makan malam untuk warga. Ya monggo kerso (silakan). Alhamdulillah banget," kata Suryani dengan nada masih tak percaya, Jumat (8/10/2021).
Suryani yang setiap hari bekerja sebagai seorang petani sawah mengungkapkan, dirinya tidak mempersiapkan apapun, sebab Arif Sugiyanto datang sudah dengan membawa perlengkapan masaknya serta bahan bakunya.
"Ya tidak ada persiapan apa pun ya, tiba-tiba datang sudah bawa kompor, gas, piring, nasi, bumbu, minum air botol juga sudah bawa, semua sudah lengkap. Tinggal pasang goreng," tuturnya.
Aksi Bupati Kebumen membuat nasi goreng tersebut jelas membuat warga sekitar penasaran. Mereka spontan ikut mendekat dan menyaksikan kemampuan Arif Sugiyanto mengolah masakan. Setelah semua jadi, nasi goreng itu kemudian disantap bersama-sama warga lain. Di akhir acara, Arif kemudian membagikan sembako untuk para warga.
"Alhamdulillah kami mewakili warga di sini mengucapkan terima kasih atas kedatangan Bupati. Sudah mau mendengarkan, dan juga memberikan bingkisan. Doa dan harapan kami, semoga Pak Bupati selalu sehat, dimudahkan urusannya," imbuh Suryani.
Pertemuan hangat antara bupati dan warga tersebut sekaligus dijadikan sarana serap aspirasi. Sembari menyantap nasi goreng, bupati berdiskusi dengan warga, bertukar pikiran untuk menyongsong pembangunan di Kebumen ke arah yang lebih baik.
"Kita hanya sebatas mendekatkan diri kepada masyarakat, bertukar pikiran, mendengarkan keluh kesah mereka. Apa masukan-masukan yang baik untuk pemerintah. Jadi kita mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan warga di sini," ucap Arif sembari menyantap nasi goreng.
Ada salah seorang warga menyampaikan bahwa salah satu problem masyarakat di Desa Lumbu, Kecamatan Kutowinangun adalah tidak stabilnya sistem pengairan sawah di desanya. Ketika musim hujan, bisa menyebabkan banjir, sedangkan musim kemarau kekeringan.
"Padahal mata pencaharian mereka itu hanya dari sawah itu. Bila memungkinkan kita buatkan embung. Dinas PUPR nanti bisa ditugaskan untuk survei lokasi. Kira-kira seperti apa. Tapi sepertinya embung lebih memungkinkan," terangnya.
Persoalan lain terkait jalan atau infrastruktur juga menjadi bahan diskusi. Arif menyampaikan, bahwa pembangunan infrastruktur juga menjadi salah program prioritas yang akan terus dijalankan. Namun ia menyadari memang tidak semua jalan di Kebumen bisa dibenahi semua pada tahun ini.
"Infrastruktur tetap menjadi program prioritas, tapi memang tidak semua jalan bisa kita perbaiki. Dari sisi anggaran kita juga terbatas. Banyak yang sudah dipotong untuk penanganan COVID-19. Jadi perbaikan jalan di wilayah ini nanti bisa dimasukkan dalam anggaran perubahan 2022," kata Arif menjelaskan.
Ada juga beberapa program lain dari pemerintah yang disampaikan Bupati kepada warga. Misalnya soal bedah rumah untuk warga miskin, Bapak Asuh, beasiswa untuk masyarakat yang tidak mampu, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya.
(prf/ega)