Profesor Singapura: Komitmen Jokowi untuk Pembangunan Infrastruktur
Dalam paparannya, profesor Singapura itu memuji komitmen Jokowi dalam hal pembangunan infrastruktur. Adapun beberapa keberhasilan yang disorotinya antara lain:
- Rencana pembangunan jalan raya dari Aceh hingga Papua
- Rencana pembangunan jalur kereta api Sumatera sepanjang 2.000 kilometer, mulai Banda Aceh hingga Lampung
- Usulan proyek kereta api sepanjang 1.000 kilometer di seluruh Sulawesi
- Pengembangan jalur kereta api jarak jauh di Kalimantan.
- Pembangunan jaringan kereta bawah tanah Jakarta untuk mengurai kemacetan
- Pembangunan lebih dari 700 kilometer jalan tol (termasuk jalan tol Trans-Jawa) antara tahun 2015-2018
"Suatu prestasi yang dulu dianggap mustahil, mengingat hanya 220 kilometer jalan yang dibangun di pulau itu (Jawa) pada dekade sebelumnya," puji sang profesor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesor Singapura: Jokowi Jaga Hubungan Baik dengan AS-China Sekaligus
Kishore Mahbubani juga memuji cara Jokowi untuk menjaga hubungan baik dengan dua negara kekuatan besar, yakni China dan Amerika Serikat (AS). Hubungan baik itu dilakukan bersamaan, meski keduanya dikenal bersaing.
"Jokowi dengan bijak menjaga hubungan baik dengan China dan AS. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia telah mendorong AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, sebagaimana investasi China yang saat ini lebih besar dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
Profesor Singapura itu menyebut Indonesia berpartisipasi dalam banyak proyek yang terkait dengan China's Belt and Road Initiative, seperti kereta api Jakarta-Bandung, zona ekonomi khusus pariwisata di Jawa, pembangkit listrik tenaga air Kayan di Kalimantan Utara, perluasan pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera, dan pengembangan Bandara Internasional Lembeh di Sulawesi.
"Kita hidup di zaman paradoks. Ilmu sosial modern telah membekali kita dengan semua pengetahuan yang kita butuhkan untuk memerintah dengan baik, namun beberapa negara demokrasi tak berhasil melakukannya. Inilah mengapa keberhasilan Jokowi patut diapresiasi lebih luas. Dunia dapat belajar banyak dari model pemerintahannya yang baik." pujinya.
(izt/imk)