Before-After Penanganan Masalah Bakar Sampah di Lahan Pondok Betung

detikcom Do Your Magic

Before-After Penanganan Masalah Bakar Sampah di Lahan Pondok Betung

Athika Rahma, Firda Cynthia - detikNews
Kamis, 07 Okt 2021 17:45 WIB
Masalah bakar sampah di lahan dekat permukiman Pondok Betung Tangsel, tuntas. (Repro Tim Infografis detikcom)
Masalah bakar sampah di lahan dekat permukiman Pondok Betung Tangsel, tuntas. (Repro Tim Infografis detikcom)
Tangsel -

Masalah lahan yang menjadi tempat pembuangan sampah liar di tengah permukiman Kelurahan Pondok Betung menjadi masalah. Soalnya, tumpukan sampah itu dibakar dan mencemari udara permukiman sekitar. Kini masalah itu tuntas.

detikcom Do Your Magic memberitakan masalah di permukiman RT 07 RW 01, Gang Sawo, Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, sejak 17 September 2021.

Awalnya, warga mengirimkan informasi via PasangMata detikcom. Dia menunjukkan foto dan video rekaman dari drone, pembakaran sampah terjadi baik saat hari terang maupun saat sudah malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangsel. (Warga via Pasangmata detikcom)Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangsel. (Warga via Pasangmata detikcom)

detikcom mengecek ke lapangan. Benar saja, aktivitas pembakaran memang terjadi di lokasi dekat permukiman warga itu. Warga setempat mengeluhkan masalah pencemaran udara di sini dan berharap solusi.

Akhirnya, Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyediakan pengangkutan sampah dari lahan yang dikelola warga bernama Darkim (60) tersebut. Sampah itu diangkut oleh pemkot supaya tidak dibakar di lokasi, tapi warga yang selama ini bekerja memilah sampah di lokasi tetap tidak kehilangan mata pencarian.

ADVERTISEMENT

"Residu sudah kita layani, memang seharusnya nggak boleh dibakar, sisa apa pun sampahnya, nggak boleh dibakar," kata Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Rastra Yudhatama saat ditemui detikcom, 28 September lalu.

Kasie Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, Rastra Yudhatama. (Taufieq Renaldi Arfiansyah/detikcom)Kasie Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, Rastra Yudhatama. (Taufieq Renaldi Arfiansyah/detikcom)

Berikut ini perbandingan before (sebelum) dan after (sesudah) penanganan masalah pencemaran lingkungan akibat pembakaran sampah di lokasi:

Simak juga 'Waduh! Lahan Sampah di Tengah Pemukiman Warga di Tangsel Bikin Resah':

[Gambas:Video 20detik]



1. Udara

Before

17 September lalu, warga sekitar melaporkan kepada detikcom, pembuangan sampah ilegal dan pembakaran di lahan dekat permukiman ini mencemari udara sekitar. Warga resah.

20 September, detikcom mengecek ke lokasi, lahan itu sedang berasap. Bahkan bau asap masih tercium dari kawasan permukiman warga. Asap abu-abu membumbung tinggi dari lahan sampah itu. Enam pemulung di lokasi tampak sedang sibuk memilah dan memindahkan sampah antara yang hendak dibakar dan dijual.

Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangsel. (Warga via Pasangmata detikcom)Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangsel. (Warga via Pasangmata detikcom)
Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 20 September 2021. (Firda Cynthia/detikcom)Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 20 September 2021. (Firda Cynthia/detikcom)

After

24 September, pengelola lahan sampah itu, Darkim, bersedia menghentikan aktivitas bakar-bakaran. Sudah tidak ada lagi pembakaran sampah di lokasi dekat rumah-rumah warga yang berbatasan dengan Jakarta itu.

"Kemarin Rabu (22/9) sudah ketemu kelurahan, kecamatan, semua. Mereka bilang, pertama, tolong jangan dibakar (sampahnya), ya kami turuti nggak kami bakar," kata Darkim saat ditemui detikcom, 24 September lalu.

Sampah di Pondok Betung, Tangsel, yang dikelola Darkim. 24 September 2021. (Athika Rahma/detikcom)Sampah di Pondok Betung, Tangsel, yang dikelola Darkim. 24 September 2021. (Athika Rahma/detikcom)

Kamis (7/10/2021), detikcom mengecek kembali. Tentu saja, bau asap masih tercium dari timbunan karena ini memang tempat pembuangan sampah. Meski demikian, bau sampah sudah tidak separah dua pekan lalu saat pembakaran masih ada.

Darkim dan warga menyatakan sudah tidak ada lagi pembakaran di sini. Maka, pencemaran sudah berkurang. Tak ada lagi asap membumbung dari pembakaran sampah di sini. Udara di permukiman juga tidak tercemar. Warga yang mengidap asma tidak lagi tersiksa.

Lahan pembuangan sampah di Gang Sawo, Pondok Betung, Tangerang Selatan, 7 Oktober 2021. (Firda Cynthia Anggrainy Al Djokya/deticom)Lahan pembuangan sampah di Gang Sawo, Pondok Betung, Tangerang Selatan, 7 Oktober 2021. (Firda Cynthia Anggrainy Al Djokya/deticom)

"Kalau memang ada pembakaran mah engap banget ya. Sekarang sudah nggak sih. Biasanya kan ngebul," kata warga setempat yang punya penyakit asma, Aan Sukaeti (40).

2. Pengangkutan sampah

Before

Pengelola lahan sampah ini, Darkim, menjelaskan aktivitas pembakaran dilakukan di tempatnya lantaran sampah menumpuk tanpa ada yang mengangkut ke lokasi lain. Dia meminta agar sampah di sini diangkut supaya tidak ada lagi aktivitas pembakaran.

"Pak Darkim (pengelola sampah) itu kan memilah sampah, terus kan nanti sisa sampah yang nggak bermanfaat itu diangkut (Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan). Berarti nanti di sini nggak ada pembakaran," kata Turasman, Ketua RT 07 RW 01 Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, saat ditemui detikcom di kediamannya pada 20 September lalu.

Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 20 September 2021. (Firda Cynthia/detikcom)Lahan pembuangan dan pembakaran sampah di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 20 September 2021. (Firda Cynthia/detikcom)

Turasman telah berkoordinasi dengan Darkim selaku pengelola lahan sampah tersebut. Ke depan, ia meminta pihak Dinas Lingkungan Hidup Tangsel dapat mengangkut sampah yang tak memiliki nilai guna dari lokasi pembuangan.

After

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangsel menjawab permintaan pengelola lahan sampah itu. Pemkot bersedia menyediakan angkutan sampah supaya tidak ada lagi bakar-bakaran yang mencemari lingkungan warga. Sampah diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang.

"Harapan kami, yang utama, jangan lagi ada sampah yang dibakar terutama sampah residu yang dulunya sebelum kita layani itu dipegang oleh Pak Darkim (pengelola TPS). Kita sudah berkali-kali ingatkan, jangan lagi ada pembakaran sampah," kata Kasie Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Rastra Yudhatama saat ditemui detikcom, 28 September.

Pengangkutan sampah oleh pihak Pemkot Tangsel. Sampah diangkut dari lahan sampah di kawasan permukiman warga, Pondok Betung. (Dok Istimewa)Pengangkutan sampah oleh pihak Pemkot Tangsel. Sampah diangkut dari lahan sampah di kawasan permukiman warga, Pondok Betung. (Dok Istimewa)

Darkim selalu pengelola lahan sampah itu patuh. Dirinya tidak berani lagi membakar sampah. Armada pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup datang dua hari sekali.

"Iya, saya nggak berani bakar sampai sekarang," kata Darkim saat ditemui detikcom di Pondok Betung, Tangsel, pada Kamis (7/10/2021).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads