Muhammadiyah Soal Warga Garut Diduga Dibaiat NII: Bertentangan Pancasila

Muhammadiyah Soal Warga Garut Diduga Dibaiat NII: Bertentangan Pancasila

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 07 Okt 2021 05:30 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. H Dadang Kahmad
Dadang Kahmad (Dok. Muhammadiyah)
Jakarta -

Warga Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat (Jabar) mengaku dibaiat untuk masuk aliran sesat Negara Islam Indonesia (NII). Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan pembaiatan itu tidak bisa dibenarkan.

"Itu tidak benar, sangat tidak benar, bertentangan dengan proklamasi kemerdekaan 45. Harusnya jangan ada dalam pikiran kita tentang berdirinya negara berdasarkan apapun juga selain Negara Republik Indonesia," kata Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Dadang mengatakan Indonesia adalah negara kesatuan. Oleh sebab itu, kata Dadang, tidak boleh negara di dalam Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sepakat Negara kita Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, jadi nggak boleh ada negara apapun di dalam Negara Indonesia," tuturnya.

"Saya kira itu sudah beberapa kali seperti itu, kelihatannya memang ya kalau tidak mencari keuntungan mungkin materi atau apa ya, atau dalam suasana prihatin seperti ini macam-macam orang itu memang," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Dadang juga menyayangkan bahwa anak-anak menjadi korban pembaiatan itu. Dia meminta agar anak-anak diajarkan nilai-nilai agama dan nilai-nilai kebangsaan.

"Sayang juga ya kalau anak-anak mereka kurang mengerti, pengetahuannya juga masih rendah. Ini tantangan bagi semua orang dan pemerintah untuk meyakinkan dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada anak-anak, ini adalah tentang Negara Republik Indonesia itu harus betul-betul ditanamkan," tuturnya.

Dadang menegaskan bahwa para pendiri bangsa telah sepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan. Kesepakatan itu telah terjadi dari berbagai kalangan, baik Islam, nasionalis dan agama lain.

"Pada masyarakat, kita sudah sepakat buat kita itu Negara Republik Indonesia. Dulu para founding fathers kita sudah sepakat dari berbagai kelompok, baik tokoh-tokoh Islam, nasionalis, dari tokoh agama lain sepakat bahwa negara kita ini Negara Republik Indonesia, ya itu saja," ucap dia.

Simak Video: Puluhan Warga Garut Ngaku Dibaiat Aliran Sesat NII

[Gambas:Video 20detik]



Warga di Garut Dibaiat NII

Lurah Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Suherman mengungkapkan soal pembaiatan NII itu. Berdasarkan pengakuan sejumlah anak yang mengaku dibaiat, salah satu doktrin yang diberikan adalah menganggap pemerintah RI thogut.

"Ajarannya yang diterima ya.... menganggap negara ini thogut," ujar Suherman kepada wartawan, Rabu (6/10).

Suherman menjelaskan, informasi mengenai puluhan warga dibaiat masuk NII ini terungkap setelah adanya pengakuan salah seorang anak kepada orang tuanya. Remaja lelaki itu mengaku telah dibaiat dan disyahadatkan kembali oleh seseorang.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya kata Suherman, langsung melakukan pendataan. Hasilnya, diketahui ada 59 orang yang didominasi remaja mengaku dibaiat masuk NII.

"Ada 59 kalau didata. Ada orang tua, ada anak-anak," katanya.

Halaman 2 dari 2
(lir/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads