Pusaran Rasuah Masjid Sriwijaya Bikin Jimly Buka Suara

Round-Up

Pusaran Rasuah Masjid Sriwijaya Bikin Jimly Buka Suara

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 07 Okt 2021 05:20 WIB
Jimly Asshiddiqie menghadiri seminar di Magister Management Universitas Indonesia, Jakarta, Rabu (21/12/2016). Seminar ini membahas wacana pembuatan BUMN Holding.
Jimly Asshiddiqie (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Pernyataan Kepala Seksi Penuntutan Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) M Naimullah perihal persidangan kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya, Palembang, membuat Jimly Asshiddiqie buka suara. Jimly mengklarifikasi pernyataan Naimullah.

Naimullah menyebut Jimly tiga kali mangkir dari sidang kasus dugaan korupsi Masjid Sriwijaya. Jimly disebut tiga kali hadir tanpa keterangan alias mangkir.

"Untuk saksi Jimly Asshidiqie, kita sudah lakukan pemanggilan, namun belum ada keterangan hingga saat ini. Sudah tiga kali mangkir," ucap Naimullah, kepada wartawan, Selasa (5/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan Jimly sedianya dibutuhkan untuk membuktikan dugaan korupsi sejumlah terdakwa, salah seorang di antaranya Eddy Hermanto selaku Ketua Panitia Pembangunan Masjid Sriwijaya. Pihak Kejati Sumsel mengaku sudah berkoordinasi dengan Jimly, agar bisa hadir dalam persidangan.

"Para saksi dihadirkan untuk mengungkap perkara Eddy Hermanto cs dalam perkara kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Raya Sriwijaya," sebut Naimullah.

ADVERTISEMENT

"Kita akan koordinasikan lagi dengan yang bersangkutan. Apa lagi sidang pembuktian perkara ini masih panjang juga," imbuhnya.

Pernyataan mangkir 3 kali dari persidangan itulah yang membuat Jimly buka suara. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu memberikan klarifikasi.

Pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang mangkrak akibat dananya dikorupsi. Warga menyebut bangunan tersebut menjadi sarang babi dan ular berbisa. (Prima Syahbana/detikcom)Kondisi proyek Masjid Sriwijaya yang mangkrak. (Prima Syahbana/detikcom)

Jimly mengaku sudah memberikan keterangan saat kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya masih di tahap penyidikan. Karena itu, dia meminta jaksa penuntut umum menanyakan ke penyidik.

"Memang benar sudah memberi keterangan ke penyidik di tempat yang diminta pihak kejaksaan. Makanya ditanya saja ke penyidiknya," kata Jimly saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (6/10/2021).

Tak hanya itu. Jimly mengaku sudah mengirimkan keterangan tertulis ke pengadilan. Baca di halaman berikutnya.

Lihat Video: Menjelajah Masjid Sriwijaya yang Katanya Jadi Sarang Ular-Babi

[Gambas:Video 20detik]



Bukan hanya Keterangan tertulis, berita acara pemeriksaan (BAP) Jimly saat penyidikan juga sudah diberikan ke jaksa. Jimly pada dasarnya mendukung penanganan kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya.

"Ke pengadilan juga disampaikan keterangan tertulis sepanjang yang dibutuhkan. Tanya jaksa saja, kan ada surat menyurat resmi, keterangan tertulis lengkap dari saya. Silakan," sebut Jimly.

Seperti diketahui, kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya menjerat Alex Noerdin selaku Gubernur Sumsel 2013-2018. Alex sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Proyek pembangunan Masjid Sriwijaya mangkrak hingga kini karena dugaan korupsi. Saking lamanya mangkrak, lokasi proyek masjid itu kini menjadi sarang ular dan babi.

Kompleks Masjid Sriwijaya berada di Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring, Palembang. Di lokasi, rumput liar tumbuh tinggi. Tidak mudah menuju titik yang di atas lahannya bakal berdiri bangunan utama masjid.

Kembali ke Jimly. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga bercerita awal mula proyek pembangunan Masjid Sriwijaya muncul.

Baca di halaman berikutnya.

Masjid Sriwijaya Ide Jimly

Jimly Asshiddiqie mengalu sebagai pihak yang mengusulkan pembangunan Masjid Sriwijaya. Ide pembangunan Masjid Sriwijaya itu kemudian disetujui oleh tokoh-tokoh Sumsel.

"Kesaksian saya untuk mendukung penuntutan jaksa, karena ide bangun masjid dari saya, dan saya juga yang terima tanah wakaf. Lalu kami kumpul, tokoh-tokoh Sumsel, seperti Pak Taufiq Kiemas, Hatta Rajasa, Marzuki Alie, dan lain-lain untuk bangun masjid," ungkap Jimly.

Bahkan, pemerintah setempat menawarkan lokasi khusus untuk dibangun Masjid Sriwijaya. Ironinya, lokasi yang ditawarkan pemerintah setempat justru bermasalah.

"Tapi oleh pemda ditawari pindah ke tanah yang lebih luas. Akhirnya kami setuju dengan asumsi tidak ada masalah tanah," ungkap Jimly.

"Ternyata di kemudian hari tanahnya bermasalah, digugat sampai ke MA dan pemda kalah. Akibatnya, proyek masjid mangkrak, dan merembet-rembet ke urusan tipikor. Silakan tanya saja ke pengurus yayasan dan ke pihak kejaksaan," sambung dia.

Namun Jimly enggan lebih jauh menanggapi sampai ke teknis pembangunan Masjid Sriwijaya. Dia mengaku pernah menyarankan agar yayasan dan proyek pembangunan dibatalkan, namun tidak didengar.

"Makanya tanya pengurus saja, juga panitianya semua di Palembang. Pembina tidak ikut campur masalah teknis. Ini sudah mangkrak 10 tahun. Saya sendiri sudah tawarkan ke Gubernur supaya yayasan dibubarkan dan proyek dibatalkan saja, tapi semua keberatan. Mudah-mudahan saja cepat selesai. Yang bersalah ditindak dan rencana masjid jalan lagi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
(zak/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads