Stadion utama yang menjadi salah satu peninggalan PON XVIII di Riau menyisakan 'jejak hitam'. Bagaimana tidak, stadion megah itu kini tak layak pakai dan tidak terawat.
Pantauan detikcom, stadion utama yang berada di Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru, itu terlihat tak diurus. Tampak pedagang di sepanjang jalan menuju stadion utama jika masuk dari arah Jalan Soekarno-Hatta.
Setiba di pintu gerbang Songket Stadion Utama, terlihat tembok dicoret-coret. Sampah juga berserakan di sekitar pintu masuk menuju stadion dan tugu Perahu Lancang Kuning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang merawat, kalau mau ini bersih ya pedaganglah yang bersihkan," terang seorang pedagang, Anto, kepada detikcom, Rabu (6/10/2021).
![]() |
Akibatnya, lapak parkir dan lahan di sekitar stadion mulai ditumbuhi ilalang. Termasuk tanaman keras, seperti akasia dan sejenisnya, yang mulai tinggi menjulang.
Pintu masuk stadion di sisi kanan dan kiri terlihat sudah kumuh. Bahkan besi portal sudah mulai patah dan hanya dipalangkan agar tidak ada warga masuk dengan kendaraan ke stadion.
"Kalau mau masuk jalan, tidak bisa pakai kendaraan. Takut nanti ada yang hilang barang-barang dan besi di dalam," imbuh Anto.
Sementara warga bernama Abdullah mengatakan lokasi stadion tidak hanya semak belukar. Namun kerap dijadikan lapak mesum oleh kalangan remaja.
"Bukan hanya semak, tapi juga dijadikan tempat mesum," kata Abdullah.
Ia mengatakan sudah berulang kali pihak Satpol PP Provinsi dan Kota Pekanbaru melakukan operasi gabungan. Termasuk menertibkan pedagang yang menyediakan fasilitas 'tenda ceper'.
![]() |
Tenda ceper sendiri dikenal masyarakat sebagai fasilitas nongkrong dengan tenda tidak lebih dari 1,5 meter. Fasilitas itulah yang kemudian dijadikan lapak mesum.
"Siapa yang tak kenal tenda ceper, sudah berulang kali juga dirazia sama Satpol PP. Tapi tak lama terulang lagi," kata Abdullah.
Diketahui, lapangan stadion megah itu dibangun dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1 triliun pada 2012 saat PON XVIII. Stadion megah dibangun saat Rusli Zainal menjabat Gubernur Riau. Sayangnya, fasilitas olahraga tersebut tak lagi terawat.
Simak juga 'Tim F1QR Lanal Tarempa Gagalkan Penyelundupan Sabu di Kepulauan Anambas':