Asisten Pelatih Persatuan Sepakbola Kota Cimahi (PSKC) Kota Cimahi Nurjati merasa miris dengan kondisi stadion seluas 2,3 hektare tersebut. Sudah selayaknya, stadion yang berada di dekat jantung kota itu direvitalisasi.
"Sekarang PSKC bermain di 16 besar nasional Liga 3, tapi untuk kandang dan tandang kita harus menumpang ke tempat lain karena lapangan di Stadion Sangkuriang tidak layak," kata Nurjati saat dihubungi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurjati yang pernah menjadi bagian dari Persikab Bandung ini juga masih ingat atmosfer Stadion Sangkuriang di masa jayanya. "Saya jadi bagian Persikab sejak Haornas, Soeratin hingga di Divisi Utama, dulu di Sangkuriang sempat ada live dari teve," ujarnya.
Menurut dia, diperbaikinya Stadion Sangkuriang dan moncernya prestasi PSKC, bisa mengangkat pamor daerah. "Kalau kita main di Liga 2, terus masuk teve kan nama Cimahi bisa naik. Kota kecil tapi tim bolanya bisa masuk babak nasional," ucap Nurjati.
![]() |
Tokoh sepak bola Cimahi Rudi Ade belum melihat keseriusan Pemkot Cimahi dalam membenahi stadion yang dibangun sejak 1974 itu. Baik dari zaman Walikota Itoch Tochija, Atty Suharti, maupun Ajay M Priatna.
"Saya pribadi dengan masyarakat pecinta bola kecewa juga. Zaman pak Ajay ada angin segar untuk diperbaiki pada 2019, ternyata mundur 2020, dan sekarang mundur lagi," ujar Rudi.
Menurutnya, perbaikan Stadion Sangkuriang tak perlu mewah dan menghabiskan dana ratusan miliar rupiah. Cukup perbaiki rumput, benahi ruang ganti, tribun dan dinding yang miring.
"Asal layak untuk pertandingan, apalagi nanti mudah-mudahan PSKC bisa main di Liga 2, masyarakat juga pasti bangga," katanya.
![]() |
"Lapangannya sangat becek kalau hujan, kubangan airnya luas sekali di tengah lapangan. Kalau musim kemarau, debunya parah sekali. Rumputnya juga sedikit," ucap Ferry.
Hal senada juga dikatakan oleh Pradana (29), ia berharap pemerintah bisa memperbaiki ikon kebanggaan Kota Cimahi tersebut. "Mungkin kalau sudah diperbaiki, pemerintah buat aturan, agar stadion tak dijadikan ajang selain olahraga, seperti konser musik. Itu bisa merusak rumputnya," tutur Pradana.
Halaman 2 dari 2