Tersindir Said Aqil? Yahya Staquf: Saya ke Israel Teruskan Ikhtiar Gus Dur

Bursa Ketum PBNU

Tersindir Said Aqil? Yahya Staquf: Saya ke Israel Teruskan Ikhtiar Gus Dur

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 06 Okt 2021 16:57 WIB
Sekjen DPP KNPI Addin Jauharudin bersama tokoh keberagaman Franz Magnis Suseno, Khatib Syuriah PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Soedarmo mantan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri saat berbincang pada acara Dialog Lintas Iman di Jakarta, Kamis (26/12/2019). Dialog Lintas Iman tersebut mengangkat tema
Yahya Cholil Staquf (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Yahya Cholil Staquf merespons pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang mengaku menolak tawaran berkunjung ke Israel dua tahun lalu. Yahya menyebut kunjungannya ke Israel pada 2018 bertujuan meneruskan ikhtiar Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Soal kunjungan ke Israel itu, apakah maksudnya menyindir atau tidak, buat saya tidak relevan. Saya lakukan apa yang saya lakukan dan saya bertanggung jawab atas itu," kata Yahya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (6/10/2021).

"Apakah dua tahun yang lalu PBNU memang mendapat tawaran berkunjung ke Israel? Saya tidak tahu," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yahya mengakui pernah menghadiri forum internasional di Israel pada 2018, yakni American Jewish Committee (AJC) Global Forum. Dia mengaku diundang ke AJC Global Forum oleh jaringan internasional Gus Dur, karena memang Presiden ke-4 RI itu pernah menghadiri forum yang sama.

"Tapi saya pribadi memang diundang oleh salah satu simpul jaringan internasional Gus Dur, untuk bicara di forum yang sama seperti dilakukan Gus Dur 16 tahun sebelumnya. Saya penuhi undangan itu karena saya sudah memutuskan untuk berupaya meneruskan ikhtiar-ikhtiar Gus Dur menuju perdamaian," papar Yahya.

ADVERTISEMENT

"Gus Dur hadir tahun 2002, saya hadir tahun 2018," sambung kakak kandung Menag Yaqut Cholil Qoumas itu.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga 'Di Balik Alasan Ulama NU Ingin Presiden Dipilih MPR':

[Gambas:Video 20detik]



PBNU saat ini sedang mempersiapkan muktamar ke-34 yang rencananya bakal digelar pada akhir Desember 2021. Ada satu agenda besar dalam Muktamar ke-34 NU, yakni pemilihan ketua umum. Yahya dan Said Aqil merupakan kandidat calon Ketua Umum PBNU.

"Ya, saya memang salah satu calon Ketua Umum PBNU," sebut Yahya.

Sebelumnya, Said Aqil mengungkap NU sempat ditawari untuk berkunjung ke Israel dua tahun lalu. Namun tawaran itu ditolak Said Aqil atas alasan Israel yang tidak mau mengakui Palestina.

"Masalah kemandirian bahwa kita sama-sama NU dan presiden sama berpendapat menjaga kemandirian jangan sampai kita terpengaruh oleh kepentingan luar. Sikap Indonesia terhadap Palestina tetap jelas keberpihakan ke Palestina. Selama Israel tidak mengakui negara Palestina, maka Indonesia tidak akan mengakui negara Israel secara politik. Ibu Retno pun seperti itu, selalu mengatakan seperti itu," kata Said Aqil kepada wartawan seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (6/10).

"Dulu pendapat saya juga begitu waktu 2 tahun yang lalu, NU ditawari berkunjung ke Israel, saya tolak selama Israel belum mengakui Palestina saya tidak akan pernah... kalau sudah saling mengakui ayo," sambung Said Aqil.

Halaman 2 dari 2
(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads