KaBakomstra PD Minta Maaf soal Mega Gulingkan Gus Dur: Saya Kepeleset Lidah

KaBakomstra PD Minta Maaf soal Mega Gulingkan Gus Dur: Saya Kepeleset Lidah

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 05 Okt 2021 20:49 WIB
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
KaBakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (Dok: Istimewa)

Menurut Wanto, kader PDIP tak terima nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diseret-seret oleh Herzaky. Oleh sebab itu, Wanto meminta Herzaky meminta maaf.

"Atas dasar hal tersebut, saya berikan waktu kepada saudara Herzaky untuk meminta maaf. Jika tidak, maka karma politik akan terus melanda Demokrat seperti pengungkapan kasus narkoba, korupsi berjamaah yang melanda kader-kader muda, di mana banyak yang menyebut campur tangan putra kesayangan petinggi Demokrat tersebut," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanto mempersilakan Herzaky mengadakan klarifikasi langsung soal penggulingan Gus Dur ke Amien Rais atas masalah tersebut. Selama ini, menurut Wanto, Megawati dan Gus Dur bersahabat baik.

"Antara Bu Mega dan Gus Dur itu terjalin persahabatan sejati, jadi jangan dipecah belah urusan politik. Sebaiknya Demokrat konsolidasikan saja internalnya daripada campur tangan ke partai lain," tegas Wanto.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Bakomstra PD soal Megawati Gulingkan Gus Dur

Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra sebelumnya menyebut ide pendirian PD muncul setelah Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari kursi Presiden RI.

Ketika itu, SBY, Ketua Majelis Tinggi Demokrat saat ini, menjadi salah seorang kandidat cawapres. Satu cawapres lainnya adalah Hamzah Haz.

"Kalau kami ingin ulangi lagi kisahnya, PD berdiri dimulai ketika Pak SBY waktu itu di MPR, ketika ada pemilihan Wakil Presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu ada cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY," kata Herzaky, Minggu (3/10).


(maa/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads