Elite PD Beberkan Pendirian Partai, Ungkit Cerita soal Megawati-Gus Dur

Elite PD Beberkan Pendirian Partai, Ungkit Cerita soal Megawati-Gus Dur

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Minggu, 03 Okt 2021 23:18 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merespons terpilihnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat lewat agenda yang diklaim sebagai kongres luar biasa (KLB). SBY menuding Moeldoko telah melakukan kudeta bersama orang dalam partai. Hal itu disampaikan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021).
Foto: Ketum Partai Demokrat AHY (Antara Foto/Aditya Pradana Putra)
Jakarta -

Elite Partai Demokrat (PD) menceritakan kembali awal mula pendirian PD. Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra menyebut ide pendirian muncul setelah Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari kursi Presiden RI.

Ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Majelis Tinggi Demokrat saat ini, menjadi salah seorang kandidat cawapres. Satu cawapres lainnya, yakni Hamzah Haz.

"Kalau kami ingin ulangi lagi kisahnya, PD berdiri dimulai ketika Pak SBY waktu itu di MPR, ketika ada pemilihan Wakil Presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu ada cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY," kata Herzaky, Minggu (3/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemilihan Wapres saat itu, SBY kalah dari Hamzah Haz. Namun, menurut Herzaky, aspirasi masyarakat yang ingin SBY menjadi Presiden RI sudah menggema.

"Ternyata di situ, meskipun banyak suara publik yang menginginkan Pak SBY di luaran itu sebagai Bapak presiden, ternyata kalah oleh Pak Hamzah Haz. Ini ceritanya sudah pernah disampaikan," terang Herzaky.

ADVERTISEMENT

Sejak saat itu, sejumlah sahabat SBY, salah satunya Ventje Rumangkang, menilai SBY berpotensi untuk menjadi Presiden RI. Hingga kemudian muncul ide pendirian Partai Demokrat.

"Dari situlah ada diskusi dari beberapa sahabat dekat beliau, di antaranya Pak Ventje Rumangkang bahwa pilihannya bapak ini punya potensi luar biasa menjadi calon pemimpin nasional," sebut Herzaky.

"Di situ disampaikan, tapi kita butuh, Pak, partai politik. Di situlah bermula ide membuat Partai Demokrat. ada tim yang dibentuk, ada diskusi," sambung dia.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Saat Kubu AHY Beri 2 Opsi ke Moeldoko Hingga Ungkap Minta Jabatan ke SBY

[Gambas:Video 20detik]



Herzaky kemudian menyindir kubu Moeldoko yang tidak mengetahui sejarah di atas. Dia menegaskan bahwa SBY-lah yang membuat logo hingga himne Partai Demokrat.

"Maaf lah kalau ada beberapa nama yang tidak memahami situasi dan sejarah ini karena masuknya belakangan. Kemudian yang mengklaim di dalam, menyatakan kita memanipulasi, mereka tidak tahu fakta ini," tutur Herzaky.

"Jelas-jelas tadi, bendera, logo PD, kemudian himne, ini semua yang menciptakan Pak SBY. Sayang sekali Pak Ventje Rumangkang sudah meninggal dunia. Kalau ada, beliau bisa menyampaikan," pungkasnya.

Sebelumnya, Herzaky menegaskan kepengurusan Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sah sesuai AD/ART 2020. Demokrat memberi opsi kepada Moeldoko, mau mencabut gugatan-gugatan kubunya atau mempermalukan diri sendiri.

"Dan mohon maaf kelakuan beberapa mantan kader kami yang sangat, sangat tidak bermoral dan tidak patut itu, kalau pemimpin mereka ada inisiatif-inisiatifnya, mohon maaf, kami tidak mengetahuinya," kata Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Marhendra Putra kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).

"Tetapi, secara resmi, kami Partai Demokrat, tidak ada upaya-upaya itu, mengapa? Karena kami di pihak yang benar walau kami menunggu, dan kami berikan opsi kepada Bapak KSP Moeldoko, apakah sebaiknya mundur saja dari kasus ini, atau lanjut tetapi mempermalukan dirinya sendiri," sambung Herzaky.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads