Sebanyak 74 ekor satwa langka yang gagal diselundupkan ke Thailand dari Sumatera Selatan (Sumsel) dikembalikan ke habitat asalnya. Satwa tersebut mayoritas berasal dari wilayah timur Indonesia.
"Hari ini kita melakukan translokasi 74 satwa langkah asli Indonesia timur: Maluku, Papua, dan Papua Barat," kata Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata di Terminal Kargo Bandara SMB II, Palembang, Selasa (5/10/2021).
Ujang mengatakan ada 114 ekor satwa yang diamankan. Namun 40 ekor di antaranya mati saat menjalani perawatan di BKSDA Sumsel.
"Awalnya ada 114 yang kita terima, 40-nya mati, jadi yang dilakukan translokasi ada 74 satwa," ujarnya.
"Satu yang kena flu burung jenis kakaktua raja, dan sudah dimusnahkan," sambung Wisnu.
Polda Sumsel menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap pemilik kendaraan tempat menyimpan satwa-satwa langka itu.
"Kita sudah koordinasi dengan Ditlantas terkait mobil tersebut, masih kita lakukan pencarian siapa pemiliknya," kata Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Rahmat Sihotang.
Sebelumnya, polisi mengungkap upaya penyelundupan satwa langka dari Indonesia ke Thailand yang dibawa dengan satu unit mobil. Pengungkapan ini berawal dari penggerebekan mobil goyang yang terparkir di pinggir jalan di Palembang.
Dilansir dari Antara, Kamis (30/9), mobil goyang yang digerebek polisi itu terparkir di Jalan Bypass Soekarno Hatta, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Polisi mendatangi lokasi itu setelah mendapat laporan dari warga yang curiga terhadap mobil tersebut.
Polisi sempat menunggu sambil mengawasi ada-tidaknya orang yang datang ke mobil tersebut. Namun tiba-tiba mobil itu bergoyang-goyang.
Polisi kemudian mendekat dan membuka mobil tersebut. Setelah dibuka, ternyata mobil tersebut berisi ratusan ekor satwa langka yang dilindungi.
"Semua 118 hewan dilindungi ini berasal dari Indonesia timur, di antaranya endemi asal Papua, Maluku, dan Papua Barat," kata Kepala Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Rahmat Sihotang.
Ke-118 ekor hewan tersebut terdiri atas kakaktua raja 6 ekor, kakaktua jambul oranye 7 ekor, nuri kepala hitam 10 ekor dan 1 dalam kondisi mati, burung mambruk 2 ekor.
Ada juga burung nuri mazda 22 ekor, nuri hitam 17 ekor, nuri bayan 22 ekor, kadal panama 20 ekor, soa payung 20 ekor, sugar glider 7 ekor, bajing 6 ekor, dan 1 albino serta garangan 2 ekor.
"Tidak ada orang dalam mobil tersebut, kemudian mobil itu bergerak-gerak. Setelah dicek di bagian belakang ternyata banyak satwa di dalam sangkar," ujarnya.
(haf/haf)