Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi resmi ditutup Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Vaksinasi Merdeka di wilayah aglomerasi Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Depok ini berlangsung selama 10 hari.
"Vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah event atau program, namun sebuah metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan, dan kepemimpinan. Metode ini mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaannya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah," ujar Kapolda Metro Jaya Fadil Imran dalam keterangan yang diterima wartawan, Senin (4/10/2021). Penutupan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini digelar secara online dan offline serta dihadiri oleh para Kapolres jajaran Polda Metro Jaya, pimpinan daerah, serta para relawan.
Menurut Fadil, Vaksinasi Merdeka tahap II ini memiliki keunggulan. Vaksinasi Merdeka tahap II hadir dengan platform digital yang mempermudah manajemen dalam merekrut para relawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keunggulan dari pelaksanaan Vaksinasi Merdeka tahap II ini ialah hadirnya platform digital yang dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia. Platform ini berfungsi untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gera,i serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh, di mana pun berada. Pembuatan aplikasi digital Vaksinasi Merdeka yang dapat diunduh di Google PlayStore dan App Store ini, merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi, yaitu Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0," tambah Fadil Imran.
Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini merupakan program kelanjutan dari Vaksinasi Merdeka yang dinilai mendorong capaian angka vaksinasi di Jakarta hingga 107 persen. Fadil Imran mempersilakan para kepala daerah di wilayah aglomerasi bila ingin melanjutkan program tersebut.
"Bila pimpinan daerah menilai metode Vaksinasi Merdeka ini bermanfaat, maka layaknya sebagai cetakan, silakan digunakan cetakan Vaksinasi Merdeka ini untuk melanjutkan program vaksinasi berikutnya di masing-masing wilayah," ucap Fadil.
Sementara itu, Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Supriyanto mengatakan selama 10 hari program Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini telah berkontribusi pada pencapaian percepatan program vaksinasi.
"Vaksinasi Merdeka Aglomerasi selama 10 hari telah berhasil memberikan kontribusi lebih dari 61,72% di lima wilayah penyangga. Capaian tertinggi sebesar 72,64% terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,37%." tutur Supriyanto.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Terselenggara dengan Biaya Efisien
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Relawan Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengatakan Vaksinasi Merdeka Agolerasi ini terlaksana dengan biaya yang efisien.
"Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini merupakan metode yang menjadi terobosan strategis. Mengapa? Karena biaya penyelenggaraan yang efisien. Memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis. Namun tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien. Di vaksinasi merdeka, biaya penyelenggaraan untuk menyuntikkan 1 individu hanya Rp 5.000 hingga maksimal Rp 20 ribu," ujar Devie.
"Berdasarkan studi yang kami lakukan dengan metode wawancara dengan berbagai pihak penyelenggara, pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp 100 ribu-Rp 170 ribu per suntik untuk setiap individu," imbuhnya.
Efisiensi penyelenggaraan vaksinasi ini tercapai karena metode Vaksinasi Merdeka mensyaratkan 9 pilar di antaranya pelaksanaan yang terdesentralisasi di lebih dari 900 titik. Selain itu, vaksinasi digelar selama 10 hari tanpa henti bahkan hingga malam hari.
"Gerai dibangun berbasis wilayah komunitas penduduk seperti perumahan serta didirikan secara sederhana, seperti di rumah warga," katanya.
Perekrutan Relawan
Sementara itu, pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka (SVM), Mila Viendyasari, mengungkapkan efisiensi biaya penyelenggaraan juga terlaksana karena relawan yang bekerja tanpa pamrih.
"Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka (SVM) hadir membantu pengelolaan Vaksinasi Merdeka yang diinisiasi oleh Polda Metro Jaya dalam hal memastikan pelaksanaan Vaksinasi Merdeka berjalan sesuai dengan metode yang disusun. Pada tahap kedua ini, dengan unsur kerelawanan, di mana relawan nakes maupun non-nakes yang bertugas di gerai, diberikan insentif sama, yaitu sebesar Rp. 100 ribu per hari, per relawan. Dibandingkan pelaksanaan vaksinasi lain, yang minimal petugasnya diberikan honor Rp. 500 ribu hingga Rp. 1,5 Juta per petugas," imbuh Mila.
Selain itu, Vaksinasi Merdeka mengandalkan kedermawanan dari berbagai mitra yang memberikan bantuan materi dan perlengkapan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di setiap gerai, seperti APD, nurse cap, tensi meter, modem, laptop, serta peralatan prokes. Tidak hanya itu, mitra Gojek juga memberikan insentif gratis perjalanan bagi para relawan seratus persen, pulang dan pergi selama pelaksanaan vaksinasi merdeka tahap I dan II. Pelaksanaan kali ini melibatkan lebih dari 25 mitra.
"Kepercayaan yang tinggi pada kepemimpinan Polda Metro Jaya, tidak hanya membuat dermawan berbondong-bondong membantu, namun juga masyarakat sebagai relawan juga menyambut dengan antusias yang tinggi. Pada Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, jumlah calon relawan yang mendaftar melalui platform digital sebanyak 13 ribu. Meskipun akhirnya yang dapat turut serta hanya 4.570 relawan," ujar Richard, pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka.