Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker Budi Hartawan mengatakan, pelatihan BLK ini akan disesuaikan dengan potensi daerah dan kebutuhan masyarakat setempat.
"BLK UPTP yang dibangun di Bantul untuk pengembangannya akan disesuaikan dengan potensi yang ada di Kabupaten Bantul," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/10/2021).
Ia mengatakan, pembangunan BLK UPTP sebagai solusi mendekatkan antara kebutuhan SDM terampil oleh perusahaan dan ketersediaan SDM terampil.
"Kita harapkan BLK UPTP yang dibangun bisa terintegrasi dengan kejuruannya untuk dapat menghasilkan para pencari kerja yang kompeten," ucapnya.
Ia juga menjelaskan Menaker Ida Fauziyah ingin agar pembangunan dan pengembangan BLK UPTP dan UPTD bisa menjadi langkah dalam mendukung peningkatan keahlian SDM yang ada di daerah.
Diketahui, Budi menerima kunjungan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ke Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung pada Sabtu (2/10). Ia mengapresiasi Muslih dalam rangka mencari referensi untuk membangun BLK UPTP di Bantul.
Muslih mengatakan, kunjungannya ini dalam rangka memperoleh gambaran dan informasi yang lebih detail tentang aktivitas BLK dan manfaatnya bagi peserta pelatihan.
Menurutnya, BBPLK Bandung dan BLK Lembang ini bisa menjadi barometer dalam upaya meningkatkan keahlian SDM di Bantul.
"Kita ingin BBPLK Bandung dan BLK Lembang nantinya bisa menjadi contoh dalam mengembangkan keahlian SDM yang ada di Bantul," kata Muslih.
Bupati menjelaskan, dalam membangun dan mengembangkan BLK UPTP, pihaknya memiliki lahan seluas dua hektar untuk dapat dijadikan lokasi pembangunan BLK UPTP.
"Saya berharap nantinya masyarakat kabupaten Bantul dan Provinsi DIY bisa belajar, berlatih di BLK UPTP," katanya.
Ia juga menyatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada Kemnaker dan memperoleh sambutan yang positif. Selanjutnya, ia menyerahkan kepada Kemnaker untuk waktu pembangunan BLK UPTP tersebut.
"Kapan BLK UPTP itu akan dibangun dan beroperasi itu sepenuhnya wewenang Kemnaker," katanya.
Sebagai informasi, hingga saat ini Kemnaker telah memiliki 21 BLK UPTP yang tersebar di berbagai daerah, yaitu BLK Banda Aceh dengan program unggulan administrasi perkantoran, BBPLK Medan (Konstruksi), BLK Padang (TIK), BLK Belitung (Pariwisata), BBPLK Bekasi (TIK), BBPLK Bandung (Otomotif), BLK Lembang (Agribisnis), dan BBPLK Serang (Listrik dan Las).
BLK lainnya adalah BBPLK Semarang (Fashion Technology), BLK Surakarta (Garmen), BLK Sidoarjo (Garmen Apparel), BLK Banyuwangi (Pariwisata), BLK Makassar (Otomotif), BLK Bantaeng (Pariwisata) BLK Pangkajene dan Kepulauan (Teknik Las), BLK Ternate (TIK), BLK Samarinda (Otomotif), BLK Kendari (Garmen Apparel), BLK Sorong (Pariwisata), BLK Lombok Timur (Pariwisata), dan BLK Ambon (Teknik Listrik). (prf/ega)