Eks Kader PD Ngaku Didatangi Orang AHY Minta Cabut Gugatan AD/ART ke MA

Eks Kader PD Ngaku Didatangi Orang AHY Minta Cabut Gugatan AD/ART ke MA

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Sabtu, 02 Okt 2021 23:36 WIB
Jakarta -

Penggugat AD/ART yang juga mantan kader Partai Demokrat (PD), Adjrin Duwila mengaku dirinya didatangi kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal itu diduga dilakukan agar pihaknya mencabut gugatan.

"Kita berbicara tentang begal, begal ini juga kami yang ada di sini itu mengalami suatu intimidasi politik yang luar biasa dahsyatnya," kata Adjrin saat jumpa pers di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (2/10/2021).

Adjril mengungkapkan para mantan kader PD yang menggugat AD/ART ke Mahkah Agung (MA) didekati oleh kubu AHY. Dia menilai usaha pendekatan yang dilakukan itu sebagai sebuah bentuk pembegalan agar gugatan yang diajukan ke MA dicabut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami didatangi, diming-imingi, kami diajak ngopi, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan artinya apa, Anda berusaha mendekati kami sebagai penggugat. Anda membegal untuk kami dengan tujuan mohon maaf dalam tanda kutip, Anda membegal kami untuk mencabut gugatan kami," ungkapnya.

"Kalaupun misalnya, ada kemarin ada satu kawan kami telah mencabut gugatan, ya. Mungkin sekarang ada satu kawan kami juga yang kami menduga korban pembegalan, kalaupun benar ya dia korban pembegalan mungkin dia belum divaksin. Jadi komitmen perjuangannya masih dipertanyakan masih diragukan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sementara Mantan Ketua Partai Demokrat (PD) Ngawi, Muh Isnaini Widodo mengaku didatangi salah satu kubu AHY. Dia menduga kedatangan salah satu kubu AHY itu upaya agar gugatan mantan kader di MA dicabut.

"Jadi mas AHY upaya bagaimana kita ini bisa mencabut di 154 maupun di JR nya. Dan hari ini, kemarin, saya juga didatangi bagaimana saya bisa mencabut itu," kata Isnaini.

Isnaini menegaskan gugatan ke MA menurut ya adalah sebuah komitmen demi tegaknya demokrasi. Dia tidak takut sebab dalam perjuangan menurutnya bisa kalah dan bisa menang.

"Tapi sekali lagi saudara sekalian komitmen itu buat saya adalah harga mati. Komitmen buat saya adalah harga nama saya. Ketika saya sudah tidak memegang komitmen apalagi dengan iming-iming rupiah, berarti harga saya sebesar itu, saya nggak mau nama saya ternilai dengan rupiah. Kita nggak usah takut nggak usah sedih dalam perjuangan ini bisa menang bisa kalah. Yang jelas dalam perjuangan ini saya menegakkan demokrasi," imbuhnya.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads