Pigai Dituntut Minta Maaf soal 'Jangan Percaya Orang Jateng Jokowi-Ganjar'

Pigai Dituntut Minta Maaf soal 'Jangan Percaya Orang Jateng Jokowi-Ganjar'

Nahda Rizki Utami - detikNews
Sabtu, 02 Okt 2021 12:11 WIB
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai
Natalius Pigai (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofi'i Mukhlis meminta mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai meminta maaf kepada masyarakat Jawa Tengah atas cuitan 'Jangan Percaya Orang Jateng Jokowi-Ganjar'. Rofi'i juga meminta masyarakat Jawa Tengah memaafkan Pigai.

"Saya beri kesempatan kepada Bang Pigai untuk melakukan klarifikasi. Kalau di NU namanya tabayun. Apakah benar itu ucapan Bang Pigai? Karena selama ini Bang Pigai orang yang antirasisme, antigolongan, antisuku," kata Rofi'i melalui videonya, Sabtu (2/10/2021).

"Jika Bang Pigai tidak melakukan klarifikasi dan mohon maaf kepada masyarakat Jawa Tengah, saudara-saudara kita yang ada di Jawa Tengah, maka mohon maaf pula, Bang Pigai, karena negara kita negara hukum, maka dengan terpaksa kami akan melakukan langkah-langkah hukum," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rofi'i juga menyesalkan cuitan rasis yang dilontarkan Pigai lantaran Pigai adalah sosok pejuang HAM dan antirasisme.

"Saya membaca berita hari ini tentang Bang Pigai yang mengatakan 'jangan percaya kepada orang Jawa Tengah khususnya Pak Ganjar dan Presiden RI karena titik titik titik'. Tumben Bang Pigai, Anda adalah pejuang HAM, Anda orang yang selama ini antirasisme," jelas Rofi'i.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, Rofi'i mengatakan, sebagai teman, sahabat, dan anak bangsa, Rofi'i meminta kepada Pigai tidak melakukan dan mengulangi lagi perkataan seperti itu.

"Hari ini Bang Pigai sebagai teman, sebagai sahabat, sebagai sesama anak bangsa, sebagai bentuk cinta kami kepada rakyat papua, saudara-saudara saya yang ada di Papua, maka kesempatan ini saya mengingatkan kepada Bang Pigai untuk jangan melakukan dan mengulangi lagi perkataan seperti itu," sambungnya.

Gus Rofi'i tuntut Pigai minta maaf ke masayarakat Jateng soal cuitan rasialGus Rofi'i tuntut Pigai minta maaf ke masyarakat Jateng soal cuitan rasial (Foto: dok.pribadi)

Diketahui sebelumnya, Natalius Pigai jadi sorotan karena dinilai telah menyampaikan pesan rasialisme terhadap Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pigai membantah hal ini saat dimintai konfirmasi.

"Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa Papua dgn kata2 rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan)." demikian cuitan Pigai lewat akun Twitter-nya @NataliusPigai2 seperti dilihat detikcom, Sabtu (2/10/).

Tonton juga Video: Saat Megawati Bicara Sanksi Pemecatan Kader di Depan Ganjar

[Gambas:Video 20detik]




Pigai Klarifikasi

Cuitan Pigai tersebut ramai dikomentari netizen. Tidak sedikit yang mengecam karena menilai cuitan Pigai tersebut rasis. Dimintai konfirmasi terkait hal itu, Pigai membantah.

"Itu tidak ada rasis itu. Itu hanya dua oknum yang namanya Jokowi dengan Ganjar, itu tidak ada rasis," kata Pigai saat dihubungi detikcom lewat telepon hari ini.

"Ke siapa rasisnya? Mereka berasal dari Jawa Tengah, itu aksioma. Matahari terbit dari timur itu aksioma. Jokowi dengan Ganjar dari Jawa Tengah itu aksioma. Nggak ada rasis di situ," sambungnya.

Pigai menyebut orang-orang yang menuding dirinya rasis adalah pendukung Jokowi atau Ganjar yang sakit hati terhadap dirinya. Pigai menyebut dirinya sebagai penentang rasisme di Indonesia.

Halaman 2 dari 2
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads