Polri resmi memberi tawaran kepada Novel Baswedan dkk yang telah resmi dipecat oleh KPK lantaran tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) saat peralihan status pegawai KPK menjadi ASN. Polri pun nampaknya tidak main-main dengan tawaran kepada Novel Baswedan dkk agar menjadi ASN Bareskrim Polri.
Tawaran tersebut awalnya disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Selasa (28/9) yang lalu. Ketika itu, Kapolri Jenderal Sigit menawarkan kepada 56 pegawai KPK yang bakal dipecat untuk bergabung dengan institusi Polri.
Tak hanya itu, Jenderal Sigit bahkan sudah berkirim surat kepada Presiden Jokowi terkait tawarannya tersebut. Surat itu juga sudah disetujui oleh Presiden Jokowi.
"Hari Jumat yang lalu, saya telah berkirim surat kepada Bapak Presiden untuk memenuhi kebutuhan organisasi Polri terkait pengembangan tugas-tugas di Bareskrim Polri, khususnya di tipikor (tindak pidana korupsi). Di mana ada tugas-tugas tambahan terkait dengan upaya-upaya pencegahan dan ada upaya-upaya lain yang harus kita lakukan dalam rangka mengawal penanggulangan COVID dan juga pemulihan ekonomi nasional, serta kebijakan-kebijakan strategis yang lain," ujar Sigit kepada wartawan di Papua, Selasa (28/9) yang lalu.
Dalam surat tersebut, Sigit menyampaikan usulan agar 56 pegawai KPK yang tak lolos TWK dan diberhentikan, dapat direkrut sebagai ASN Polri. Hingga kini Novel Baswedan dkk, yang sudah resmi dipecat KPK, belum memberikan jawaban terkait tawaran tersebut.
Padahal Polri nampak serius memberikan tawaran tersebut. Berikut ini sejumlah sikap Polri yang menunjukan keseriusan hendak pinang Novel Baswedan dkk masuk Bareskrim:
1. Kapolri Langsung Bertemu Mensesneg-MenPAN-RB
Mensesneg Pratikno mengungkap Kapolri Jenderal Sigit sudah mengunjungi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana terkait perekrutan 56 pegawai KPK tak lulus TWK ke Bareskrim Polri. Pratikno menyebut pertemuan itu membahas teknis perekrutan.
Pertemuan tersebut dilakukan Jenderal Sigit usai mendapat persetujuan untuk menarik ke-56 pegawai KPK masuk ke Bareskrim Polri. Pratikno menyebut pertemuan itu berlangsung pada Senin (27/9/2021). Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ikut dalam pertemuan tersebut.
"Tidak dengan Pak Presiden, tidak. Jadi Pak Kapolri berkunjung ke Pak MenPAN-RB di situ ada saya ada Kepala BKN juga," kata Pratikno di Kompleks DPR/MPR, Rabu (29/9).
"Jadi membahas itu. Kan surat jawaban sudah. Tindak lanjutnya sebagaimana isi surat kami Kapolri harus berkoordinasi dengan MenPAN-RB dan Kepala BKN," lanjutnya.
2. As SDM Polri Temui BKN-KemenPAN-RB
Tak hanya itu, Jenderal Sigit ternyata juga mengirim As SDM Kapolri Irjen Wahyu Widada untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Hanya saja, Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rusdi belum tahu apakah Wahyu berkomunikasi langsung dengan Novel dkk untuk perekrutannya.
"Yang jelas As SDM diperintahkan Pak Kapolri untuk berkomunikasi dan koordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait. Perintahnya seperti itu," ucapnya.
Lihat Video: Anggota Komisi III soal Polemik TWK KPK: Jangan Sampai Rugikan Lembaga