Video anggota DPRD Boalemo Gorontalo, Resvin Pakaya, menolak tes rapid antigen di Bandara Djalaludin viral di media sosial (medsos). Satgas COVID-19 Gorontalo melaporkan peristiwa itu ke Polres Gorontalo.
Koordinator Satgas COVID-19 Bandara Djalaludin, Gorontalo, Ramiz Soleman, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (30/9) pukul 18.44 Wita. Dia mengatakan Resvin baru tiba dari Makassar menuju Gorontalo.
"Salah satu penumpang melakukan tindakan melawan petugas dalam hal ini tidak mau di-rapid antigen sesuai dengan surat edaran Gubernur," ucap Ramiz, Jumat (1/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramiz menjelaskan penumpang tersebut mengaku mempunyai surat hasil swab PCR 2x24 jam sehingga dirinya tidak mau dites rapid antigen.
"Di sini kami ingin jelaskan rapid antigen yang kami lakukan di Bandara Djalaludin, Gorontalo, untuk mendeteksi awal bahwa tidak menjamin PCR itu yang bersangkutan tidak bebas dari COVID, karena bagaimanapun yang bersangkutan di dalam pesawat pun bisa terpapar," jelas Ramiz.
Menurut Ramiz, pihak Satgas COVID-19 Provinsi Gorontalo sudah melaporkan insiden tersebut ke Polres Gorontalo.
"Saat ini kami sudah melakukan pelaporan dulu karena menyangkut nama baik. Dia kan melakukan penghasutan, sehingga beberapa penumpang tidak dites antigen lagi," lanjut Ramiz.
Dia menambahkan, dari total penumpang saat itu, ada 201 penumpang. Sebanyak 107 penumpang bersedia mengikuti tes rapid antigen dan sisanya 94 orang penumpang menolak di-rapid antigen.
Simak momen dan pengakuan anggota DPRD Boalemo Gorontalo mengamuk menolak tes antigen di halaman selanjutnya.
Momen Anggota DPRD Tolak Tes Rapid
Video anggota DPRD Kabupaten Boalemo Gorontalo, Resvin Pakaya, mengamuk di Bandara Djalaludin, Gorontalo, viral di medsos. Dia menolak dites rapid antigen setiba dari Makassar.
Dalam video viral berdurasi 2 menit 50 detik, pria yang menggunakan kaus putih berwarna cokelat tampak mengajak penumpang yang tiba di bandara tidak mengikuti rapid antigen.
"Pas saya mau keluar bandara, saya dicegat oleh petugas, katanya harus ke tempat pelaksanaan tes rapid antigen terlebih dahulu," ungkap Resvin kepada detikcom, Jumat (1/10).
Kader Partai NasDem itu mengaku heran harus dites antigen lagi saat tiba di Gorontalo. Sebab, sebelum terbang dari Makassar, dia sudah menjalani swab PCR, yang hasilnya dalam mendeteksi COVID-19.
"Tes swab masih berlaku, kok kami diminta untuk antigen lagi. Kasihan, ada 200 lebih penumpang yang sudah capek-capek mengurus swab PCR sebagai syarat untuk penerbangan, itu adalah instruksi Mendagri. Saya merasa lucu dan aneh, nanti di Bandara Gorontalo masih dites antigen," ungkapnya.
Resvin mengaku sudah melaporkan aksinya itu ke partainya. Dia siap mempertanggungjawabkan aksinya yang viral.
Simak Video "Viral Anggota DPRD Ngamuk di Bandara Gorontalo, Tolak Dites Antigen"
[Gambas:Video 20detik]
(jbr/jbr)