Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengungkap sebanyak 25 murid SMP di Kota Tangerang, Banten, terpapar COVID-19. Mereka diketahui positif COVID-19 usai Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan tes PCR secara acak kepada para murid yang mengikuti sekolah tatap muka.
"Kami juga mengambil inisiatif testing dilakukan random, kan ini kita periksa PCR. Ternyata hasilnya, dari 500-500 sampling yang kami lakukan dalam dua hari, totalnya dari 1.000 itu ada 25 yang reaktif COVID," kata Arief kepada wartawan, Kamis (30/9/2021).
Arief mengatakan 25 murid SMP itu berasal dari 18 sekolah yang tersebar di Kota Tangerang. Menurutnya, ke-25 murid tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tersebar di beberapa sekolah SMP. Ada 18 sekolah dari 120 yang udah dibuka, mereka semua tanpa gejala," ucap Arief.
Dia menyebut pihaknya akan lebih gencar melakukan tes cepat COVID-19 terhadap para murid. Selain itu, dia akan membentuk satuan tugas (satgas) penanganan COVID-19 di setiap ruang kelas di sekolah.
"Jadi kita akan lebih masif testing-testing secara random. Kita akan membentuk satgas antisipasi penanganan COVID di tiap kelas," ujarnya.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan 18 SMP yang siswanya kedapatan positif COVID-19 itu kini sudah tidak lagi menggelar PTM. Sekolah tersebut telah diarahkan untuk ditutup sementara dan kembali menggelar sekolah secara online.
"Iya (ditutup), kemarin sudah kita arahkan. Kalau positivity rate hanya di bawah 1%, berarti kelasnya saja yang shutdown selama 10 hari. Kalau 1-5% sekolahnya di atas 5% kawasannya. (Sekolah) tatap muka satu kawasan. Itu protokol dari pemerintah pusat," imbuhnya.
Diketahui, pembelajaran tatap muka (PTM) SMP di Kota Tangerang mulai digelar pada Senin (13/9) lalu. Total ada 148 SMP yang diizinkan untuk menggelar PTM oleh Pemerintah Kota Tangerang.