Kenapa Disebut Lubang Buaya? Ini Sejarah Saksi Bisu Tragedi G30S/PKI

Kenapa Disebut Lubang Buaya? Ini Sejarah Saksi Bisu Tragedi G30S/PKI

Arinta Putri Anggraini - detikNews
Kamis, 30 Sep 2021 13:37 WIB
Kenapa Disebut Lubang Buaya? Ini Sejarah Saksi Bisu Tragedi G30S/PKI
Kenapa Disebut Lubang Buaya? Ini Sejarah Saksi Bisu Tragedi G30S/PKI (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Kenapa disebut Lubang Buaya? Asal muasal nama Lubang Buaya sebenarnya sudah ada sebelum lokasi itu jadi saksi bisu tragedi G30S/PKI.

Pada awalnya Lubang Buaya adalah sebuah nama jalan. Lokasinya di Jalan Lubang Buaya, yang terletak di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lokasi ini menyimpan sejarah yang dalam bagi bangsa Indonesia.


Lantas, bagaimana sejarah Lubang Buaya? Apa yang menyebabkan tempat ini begitu lekat dengan tragedi G30S/PKI? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui selengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kenapa Disebut Lubang Buaya: Ini Sejarahnya

Dikutip dari penelitian berjudul 'Menelisik Sejarah Penamaan Jalan Lubang Buaya dan Kaitannya dengan Peristiwa G30S' yang ditulis oleh Aqiilah Afiifadiyah Rahman dan Jumardi dan dimuat di jurnal Local History & Heritage, sejarah Lubang buaya awalnya dari nama jalan sekaligus kelurahan di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Diketahui bahwa daerah Lubang Buaya ini dulunya terdapat kali yang dipenuhi buaya. Selain buaya yang bisa dilihat dengan mata, ada buaya yang gaib alias siluman buaya putih. Namun halangan buaya-buaya itu bisa diatasi oleh seorang ulama bernama Pangeran Syarif (Datok Banjir). Sejak saat itu, daerah tersebut diberi nama Lubang Buaya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, warga daerah Lubang Buaya menyebut Pangeran Syarif sebagai Datok Banjir. Hal ini karena mereka percaya bahwa beliau memiliki kemampuan yang tidak dimiliki orang lain.

"Dulu pasukan Belanda yang mau nguasain daerah sini tidak berhasil berkat doa yang dipanjatkan beliau. Waktu itu, sepenglihatan pasukan Belanda, daerah Lubang Buaya terlihat seperti lautan sampai akhirnya tidak jadi menyerbu kawasan Lubang Buaya," ujar Pak Yanto, narasumber penelitian tersebut.


Kenapa Disebut Lubang Buaya: Kaitannya Dengan G30S/PKI

Dalam sejarahnya, daerah ini pernah menjadi saksi bisu tragedi besar, yaitu peristiwa G30S. Pada waktu itu Lubang Buaya dijadikan tempat pembunuhan dan pembuangan sejumlah perwira Angkatan Darat (AD), yang terdiri atas Letjen Ahmad Yani, Mayjen R Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Pandjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu Pierre Tendean.

Pertanyaan kenapa disebut Lubang Buaya telah terjawab. Di halaman sebelumnya, ada informasi tentang Monumen Pancasila Sakti yang ada di Lubang Buaya.

Simak video 'Gatot Sebut PKI Gaya Baru Sudah Menyusup ke TNI':

[Gambas:Video 20detik]




Pendirian Monumen Pancasila Sakti

Untuk mengenang para perwira AD yang gugur dalam peristiwa tersebut, Presiden Soeharto mengusulkan ide untuk dibuatkan sebuah monumen. Monumen tersebut dinamakan Monumen Pancasila Sakti, yang terletak di Jalan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Dikutip dari situs resmi Sistem Registrasi Budaya Nasional Cagar Budaya Kemendikbud, area monumen tersebut terbagi menjadi dua, yakni indoor dan outdoor. Area outdoor terdiri atas pameran taman, sementara indoor terdiri atas museum dan paseban.

Monumen terdiri atas beberapa tempat yang bersejarah, yaitu Sumur Tua Tempat Pembuangan Jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi, Monumen Pancasila Sakti, Museum Paseban, dan Museum Pengkhianatan PKI (Komunis).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads