Aksi peternak ayam di Kabupaten Blitar Jawa Timur yang membagikan 1,5 ton telur dan ayam hidup secara gratis pada Selasa (28/9) turut disorot Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB, Daniel Johan. Menurutnya, hal ini menjadi refleksi putus asanya seluruh peternak ayam di negeri ini, seakan mereka tidak punya masa depan yang jelas.
"Ini adalah masalah klasik yang tidak kunjung selesai, sudah sering sekali keluhan harga pakan mahal, harga telur murah, harga ayam murah namun tidak ada solusi," ujar Daniel dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9/2021).
Menurutnya, Pemerintah harus memiliki solusi yang cepat, tepat dan jangka panjang. Sehingga masalah ini bisa terselesaikan tidak hanya dalam jangka pendek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus ada solusi yang tepat dan permanen, kalau tidak peternak kecil akan selalu menjadi korban dan mereka tidak akan pernah berkembang," tambah Daniel.
Lebih lanjut, ia menyarankan solusi yang harus dilakukan Pemerintah, yakni harus bisa membuat roadmap yang dapat menjawab kenapa harga pakan ternak, khususnya jagung di Indonesia kalah bersaing jauh dari Brazil, dan kenapa fluktuasi harga ayam dan telur begitu tajam.
"Bila kedua hal ini tidak bisa dibongkar dan diatasi, rasanya suram masa depan peternak kita," cetus Daniel.
Sebagai informasi, aksi ini dilakukan para peternak di Blitar sebagai bentuk dari melonjaknya harga pakan ternak, serta anjloknya harga telur di tingkat kandang. Aksi ini juga dilakukan untuk mendorong Presiden Jokowi menerbitkan peraturan presiden guna melindungi peternak kecil seperti mereka, terutama dari ancaman peternak besar.
Para peternak ini membungkus 3 hingga 5 telur dalam tiap bungkus plastik. Telur-telur itu didonasikan oleh para peternak di Kabupaten Blitar wilayah barat mulai Srengat, Wonodadi, Udanawu, dan Ponggok.
Simak video 'Harga Anjlok, Peternak di Tasikmalaya Bagi-bagi Telur 2,5 Ton':