Vaksin AstraZeneca Adalah Apa Kandungannya? Ini Informasi Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Adalah Apa Kandungannya? Ini Informasi Selengkapnya

Salma Rafifa Aprillya - detikNews
Rabu, 29 Sep 2021 15:07 WIB
Vaksin AstraZeneca Adalah Apa Kandungannya? Ini Informasi Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Adalah Apa Kandungannya? Ini Informasi Selengkapnya (Foto: ABC Australia)
Jakarta -

Vaksin AstraZeneca adalah apa kandungannya jadi informasi penting yang perlu diketahui. Vaksin ini adalah salah satu yang banyak digunakan di berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Sebelum melakukan vaksinasi Covid-19 dengan vaksin AstraZeneca, ada baiknya memahami informasi lebih dalam tentang vaksin AstraZeneca. Berikut informasi tentang vaksin AstraZeneca yang sudah kami rangkum.

Vaksin AstraZeneca Adalah Apa: Kandungan

Di awal kehadiran vaksin AstraZeneca di Indonesia, banyak rumor terkait kandungan vaksin produksi Inggris ini. Mulai dari tripsin babi hingga disebut memuat magnet microchip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari situs resmi pemerintah Inggris, vaksin AstraZeneca sebenarnya mengandung vektor adenovirus dari simpanse (rekombinan ChAdOx1-S) yang disisipi glikoprotein spike dari virus SARS-Cov-2, serta organisme hasil rekayasa genetika (GMO).

Vaksin AstraZeneca juga mengandung kurang dari 23 miligram per dosis (0,5 mililiter). Artinya, pada dasarnya vaksin ini bebas natrium.

ADVERTISEMENT

Selai itu, vaksin AstraZeneca mengandung alkohol dalam jumlah yang sangat sedikit, yakni sebanyak 2 miligram alkohol (etanol) per dosis (0,5 mililiter). Ada sejumlah kandungan lainnya dalam vaksin yang juga digunakan di Indonesia ini, antara lain:

  • L-histidine
  • L-histidine hydrochloride monohydrate
  • Magnesium klorida heksahidrat
  • Polysorbate 80
  • Etanol
  • Sukrosa
  • Natrium klorida
  • Dinatrium edetat dihidrat
  • Air untuk injeksi.

Vaksin AstraZeneca: Buatan Inggris

Vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi asal Inggris bernama AstraZeneca bersama dengan beberapa peneliti dari Universitas Oxford. Namun vaksin AstraZeneca juga dikembangkan di negara-negara lain. Di Asia, Vaksin AstraZeneca di kembangkan di India dan Korea Selatan yang selanjutnya dikirimkan ke Indonesia.

Selain itu, dilansir dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Manfaat vaksin Astrazeneca sama seperti semua vaksin, mereka yang divaksinasi akan mendapatkan perlindungan tanpa harus mengambil resiko konsekuensi serius dari sakit Covid-19.

Vaksin AstraZeneca: Ditujukan Untuk Siapa

Berdasarkan situs resmi World Health Organization (WHO), Vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang diperuntukkan bagi orang dewasa sehat yang berusia di atas 18 tahun. Orang dengan penyakit HIV atau Autoimun diperbolehkan melakukan vaksinasi Covid-19 dengan Vaksin AstraZeneca setelah melakukan konsultasi dengan dokter.

Sementara orang dengan riwayat reaksi alergi terhadap komponen vaksin dilarang untuk melakukan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca. Vaksin ini juga tidak direkomendasikan untuk orang yang berusia kurang dari 18 tahun. Hal ini dikarenakan belum diketahui keamanan dan efektivitas vaksin AstraZeneca untuk orang berusia di bawah 18 tahun.

Soal vaksin AstraZeneca di halaman berikutnya.

Vaksin AstraZeneca: Dapat EUA dari BPOM

Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penerbitan EUA dilangsungkan pada 9 Maret 2021 lalu.

"Berdasarkan hasil evaluasi Keamanan dari data uji klinik yang disampaikan, pemberian Vaksin Astra Zeneca dua dosis dengan interval 4 - 12 minggu pada total 23.745 subjek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Untuk evaluasi Khasiat, pemberian Vaksin AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibodi, baik pada populasi dewasa maupun lanjut usia," jelas Kepala Badan POM, Penny K. Lukito.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dan juga pertimbangan manfaat risiko, maka Badan POM telah menerbitkan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau EUA pada tanggal 22 Februari 2021 yang lalu, dengan nomor EUA2158100143A1", tambah Penny.

Vaksin AstraZeneca: Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin

Berdasarkan situs resmi WHO, Penyuntikan vaksin AstraZeneca dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 8-12 minggu. Dosis yang diberikan dalam sekali suntik vaksin adalah 0,5 ml.

Kemenkes RI beserta CDC menyarankan bahwa penyintas Covid-19 juga harus melakukan vaksinasi. Namun vaksin AstraZeneca bisa dilakukan setelah minimal 3 bulan sembuh dari Covid-19.

Vaksin AstraZeneca: Efek Samping

Vaksin AstraZeneca adalah vaksin Covid-19 dengan persentase efikasi sebesar 63,09 persen menurut WHO. Namun, sama seperti vaksin Covid-19 lainnya, terkadang ada beberapa efek samping ringan yang terjadi setelah menerima vaksin AstraZeneca seperti Nyeri, hangat, gatal, atau memar di area suntikan, Sakit kepala atau demam.

Namun biasanya efek samping tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah 2 atau 3 hari. Tetapi jika mengalami keluhan berlanjut, peserta vaksinasi disarankan untuk segera menghubungi petugas kesehatan atau datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Diketahui vaksin AstraZeneca adalah salah satu yang digunakan di Indonesia. Sejumlah informasi di atas semoga dapat membantu agar tak ragu merencanakan jadwal vaksinasi Covid-19 ya.

Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads