NasDem-Golkar Setuju Pemilu Digelar 15 Mei 2024

ADVERTISEMENT

NasDem-Golkar Setuju Pemilu Digelar 15 Mei 2024

Mochamad Zhacky, Eva Safitri - detikNews
Selasa, 28 Sep 2021 15:44 WIB
Ilustrasi Surat Suara Pemilu 2019 untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD Kota/Kabupaten dan DPD RI
Ilustrasi Pemilu (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah mengusulkan pemilu serentak digelar pada 15 Mei 2024. Partai NasDem setuju dan mendukung usulan tersebut.

"Ya kalau Fraksi NasDem di Komisi II mendukung usulan pemerintah terkait dengan waktu pelaksanaan pemilu tanggal 15 Mei," kata Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI, Saan Mustofa, kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).

Wakil Ketua Komisi II ini menyebut ada dua alasan pihaknya mendukung usulan tersebut. Pertama terkait efisiensi anggaran.

"Kenapa mendukung opsi itu ada dua hal lah ya, pertama dari sisi efisiensi anggaran, kita ingin melakukan efisiensi anggaran terkait dengan pemilu maupun pilkada. Nah anggaran yang diajukan oleh KPU Rp 86 T terus Rp 26 T, kurang-lebih Rp 120 T pemilu dan pilkada, belum nanti Bawaslu itu juga mengusulkan anggaran kan," ujarnya.

"Tentu ini menjadi berat buat negara dalam situasi tengah mengalami krisis akibat pandemi, itu harus kita efisienkan, bagian mana yang kita efisienkan tentu melihat tahapan-tahapannya semua," lanjut Saan.

Alasan kedua ialah efektivitas jalannya pemerintah. Sebab, dengan pemilu 15 Mei, jarak waktu ke pelantikan tidak terlalu lama.

"Kedua juga terkait dengan efektivitas jalannya pemerintahan, kalau tenggat waktu terlalu lama dengan pelantikan presiden ini juga akan mengganggu proses efektivitas pemerintahan, ketika pemilu sudah berlangsung presiden terpilih tapi suasana sudah berbeda. Hal ini perlu kita pertimbangkan, bagaimana kita membuat sisa pemerintahan tetap efektif tidak mengganggu jalannya pemerintahan," ucapnya.

"Melihat program dan agenda bangsa ini kenapa kita nggak perpendek, kalau di Februari kan 8 bulan waktu yang sangat lama untuk peralihan ke presiden baru, itu ada dinamika politik yang efeknya kurang bagus. Atas dasar dua itulah kami mendukung opsi pemerintah 15 Mei," tutur Saan.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT