Seorang wanita bernama Juwana (25) di Kalimantan Timur, tewas dibunuh di dalam mobil oleh driver tempat ia bekerja, Rendy (27). Korban dibunuh gara-gara menolak ajakan ciuman pelaku.
Wakapolresta Samarinda AKBP Eko Budianto mengatakan peristiwa pembunuhan itu terjadi di sekitar Taman Ekologi, Jalan Anang Hasyim, Kelurahan Air Hitam Samarinda pada Senin (6/9/2021).
"Ada keinginan pelaku untuk mencium korban saat itu, namun korban menolak, pelaku yang jengkel kemudian menyikut korban hingga membuat pergeseran di gigi korban. Tidak itu saja pelaku kemudian menaiki tubuh korban dan kemudian menusukkan pisau yang dibelinya ke punggung korban," kata Eko kepada wartawan, Senin (27/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, korban sudah lemas. Pelaku kemudian membawa korban ke jalan poros Tenggarong-Samarinda.
"Dalam perjalanan menuju Tenggarong pelaku sempat kembali menusuk Korban dengan pisau yang dibawanya di bagian dada," kata Eko.
Korban sempat melawan meski sudah ditusuk pisau. Namun tikaman pelaku membuat korban lemas tak berdaya.
Kemudian pelaku mengikat leher korban menggunakan tali rafia di kursi mobil agar badannya terlihat tegap sehingga warga sekitar tidak ada yang curiga.
Tak lama kemudian, pelaku melempar korban ke pinggir jalan. Korban saat itu sudah dalam keadaan sekarat.
"Berdasarkan keterangan pelaku korban diletakkan di tepi jalan dalam kondisi sekarat, pelaku sempat mempreteli perhiasan milik korban gelang cincin anting, dan handphone 2 unit. Pelaku kemudian menuju ke Kota Tenggarong untuk mengisi BBM dan kembali ke Samarinda," kata Eko.
Pelaku sempat mampir kembali ke lokasi dimana ia membuang korban untuk memastikan korban telah meninggal dunia.
Setelah menerima laporan orang hilang, polisi melakukan pengembangan dan memeriksa daftar agenda kerja korban. Polisi mendapatkan nama Rendy yang saat itu bertugas mengantar korban menemui nasabah.
"Setelah kita dalami dan benar saja hasilnya kita dapatkan sejumlah barang milik korban berada di rumah pelaku, dan setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam pelaku akhirnya mengaku telah membunuh dan mengantar penyidik ke tempat pembuangannya," jelas Eko.
Pengakuan pembunuh simak di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Misteri Kematian Pria saat Live TikTok, Keluarga Tepis Bunuh Diri':
Pengakuan Pembunuh
Rendy mengaku menyukai korban. Namun ia nekat membunuh korban karena terhimpit masalah ekonomi.
"Tidak ada motif lain hanya kebutuhan ekonomi, saat itu saya mau ngantar korban ke tempat nasabah, karena korban yang minta diantar," kata Rendi.
Pelaku mempersiapkan sejumlah alat untuk mendukung aksinya seperti membeli pisau dan tali rafia. Rendy juga membantah memiliki utang dengan korban.
"Saya menyesal, saya sampai mohon maaf atas segala yang telah saya perbuat. Saya ditangkap di tempat kerja. Saya sempat dihantui arwah korban yang datang ke rumah sebanyak dua kali," tutup Rendy.
Pelaku terancam dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan Pasal 365 tentang perampokan dan subsider Pasal 338 tentang perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.