'Polisi Tidur' di Pulomas yang Diprotes Pesepeda Kini Dibuat Sesuai Standar

'Polisi Tidur' di Pulomas yang Diprotes Pesepeda Kini Dibuat Sesuai Standar

Firda Cynthia - detikNews
Senin, 27 Sep 2021 13:41 WIB
Petugas membangun ulang speed trap di Jl Pulomas Raya yang sempat diprotes pesepeda (Firda/detikcom)
Petugas membangun ulang speed trap di Jl Pulomas Raya yang sempat diprotes pesepeda. (Firda/detikcom)
Jakarta -

'Polisi tidur' atau speed trap di Jalan Raya Pulomas, Jakarta Timur, viral diprotes pesepeda lantaran ketebalannya dinilai membahayakan pengguna jalan. Kini, polisi tidur itu telah dibongkar dan dibangun ulang dengan ketebalan yang sesuai standar.

Pantauan detikcom pada Senin (27/9) pukul 09.00 WIB, polisi tidur viral itu sudah diratakan dengan jalan. Tampak pihak Sudin Perhubungan Kecamatan Pulogadung sedang membangun polisi tidur atau speed trap yang baru di lokasi.

Polisi tidur itu kini dibuat empat garis, masing-masing garis polisi tidur berjarak satu meter. Setiap polisi tidur memiliki ketinggian 12 mm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari Minggu (26/9) pembongkaran. Hari ini kita ganti dengan speed trap dari Dishub," kata Kasatpel Perhubungan Pulogadung Syahriani kepada wartawan di lokasi, Senin (27/9/2021).

Menurut Syahriani, 'polisi tidur' itu dibuat oleh warga pada Jumat (24/9) lalu. 'Polisi tidur' itu dibuat oleh warga di 10 titik sepanjang Jl Pulomas Raya.

ADVERTISEMENT

"Hari Jumat mereka (masyarakat sekitar) pasang di 10 titik," ujarnya.

Speed Trap Harus Sesuai Spesifikasi

Syahriani mengatakan pembuatan speed trap di lokasi tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan. 'Polisi tidur' yang dibuat warga melebihi ketentuan spesifikasi.

"Jadi paling tinggi 12 mm ya, kalau speed trap yang kita pasang 9-12 mm. Kalau mereka lebih tinggi dari itu. Ini kan jalan kota," katanya.

Sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan kondisi polisi tidur di Jalan Raya Pulomas. Polisi tidur itu tampak cukup tinggi dan tajam. Selain itu, polisi tidur itu dibuat tiga garis dengan posisi yang sangat berdempetan.

Lihat juga video 'Polisi Selidiki Video Peleton Road Bikers di Sudirman saat PPKM Level 3':

[Gambas:Video 20detik]





Simak penjelasan Lurah Kayu Putih soal pembuatan speed trap yang diprotes pesepeda

Dibuat untuk Antisipasi Balap Liar

Lurah Kayu Putih Tuti Sugihastuti mengungkap asal mula dibangunnya 'polisi tidur' di lokasi tersebut untuk mencegah balap liar.

"Kenapa muncul speed trap (polisi tidur) ini karena sepanjang Jalan Raya Pulomas ini sering terjadi gangguan kamtibnas salah satunya dijadikan ajang balap liar," kata Tuti Sugihastuti saat ditemui detikcom di Jalan Raya Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung, pada Senin (27/9/2021).

Tuti mengungkapkan warga selama ini merasa resah karena adanya balap liar di Jalan Pulomas Raya. Balap liar ini disebutnya sudah terjadi berpuluh-puluh tahun.

"Jadi berpuluh-puluh tahun terjadi seperti ini, jadi gangguan kamtibnas ini sudah berpuluh-puluh tahun walaupun kami selaku aparat selalu menjaga lingkungan di sini, tapi kan kami ada keterbatasan. Di saat petugas tidak ada, mereka pada datang menggunakan jalan ini sebagai lokasi balap liar," jelas Tuti.

Ia menyebutkan balap liar terjadi berulang kali. Menurut catatannya, balap liar di lokasi sampai menimbulkan korban jiwa.

"Balap liar ini hampir setiap saat ya, dan beberapa kali terjadi insiden ada yang meninggal. Minggu kemarin kalau nggak salah ada tiga orang," ujar Tuti.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads