Lurah Ungkap Sejarah 'Polisi Tidur' di Jl Pulomas yang Diprotes Pesepeda

Lurah Ungkap Sejarah 'Polisi Tidur' di Jl Pulomas yang Diprotes Pesepeda

Firda Cynthia - detikNews
Senin, 27 Sep 2021 12:16 WIB
Polisi tidur diprotes pesepeda di Jalan Pulomas Raya kini dibongkar
Petugas membongkar 'polisi tidur' di Jalan Pulomas Raya yang sempat diprotes pesepeda (Firda Cynthia/detikcom)
Jakarta -

'Polisi tidur' atau speed trap di Jalan Pulomas Raya, Jakarta Timur, sempat diprotes pesepeda hingga akhirnya dibongkar karena ketinggiannya membahayakan. Lurah Kayu Putih Tuti Sugihastuti mengungkap asal mula dibangunnya 'polisi tidur' di lokasi tersebut untuk mencegah balap liar.

"Kenapa muncul speed trap (polisi tidur) ini karena sepanjang Jalan Raya Pulomas ini sering terjadi gangguan kamtibnas salah satunya dijadikan ajang balap liar," kata Tuti Sugihastuti saat ditemui detikcom di Jalan Raya Pulomas, Kayu Putih, Pulo Gadung pada Senin (27/9/2021).

Tuti mengungkapkan warga selama ini merasa resah karena adanya balap liar di Jalan Pulomas Raya. Balap liar ini disebutnya sudah terjadi berpuluh-puluh tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi berpuluh-puluh tahun terjadi seperti ini, jadi gangguan kamtibnas ini sudah berpuluh-puluh tahun walaupun kami selaku aparat selalu menjaga lingkungan di sini, tapi kan kami ada keterbatasan. Di saat petugas tidak ada, mereka pada datang menggunakan jalan ini sebagai lokasi balap liar," jelas Tuti.

Lurah Kayu Putih menjelaskan asal usul dibuatnya 'polisi tidur' di Jl Pulomas Raya yang diprotes pesepedaLurah Kayu Putih, Tuti Sugihastuti menjelaskan asal usul dibuatnya 'polisi tidur' di Jl Pulomas Raya yang diprotes pesepeda (Firda Cynthia/detikcom)

ADVERTISEMENT

Ia menyebutkan, balap liar terjadi berulang kali. Menurut catatannya balap liar di lokasi sampai menimbulkan korban jiwa.

"Balap liar ini hampir setiap saat ya, dan beberapa kali terjadi insiden ada yang meninggal. Minggu kemarin kalau nggak salah ada tiga orang," ujar Tuti.


Warga Minta Dibuat Speed Trap

Menurut Tuti, warga kemudian mengusulkan agar dibuat speed trap. Ia menambahkan, pembuatan speed trap tersebut sudah melalui musrembang kelurahan.

"Masyarakat berupaya ini setiap kali mengusulkan agar dibuatkan speed trap, mengusulkan kepada perhubungan yaitu melalui wadah. Wadahnya itu musrenbang kelurahan. Itu setiap musrenbang diusulkan, gitu," katanya.

"Mungkin karena DKI ini kan luas, mungkin belum terakomodir permohonan dari masyarakat ini. Kemarin sempat dari Dishub sudah dipasang speed trap di jalur sana dan di sini, tapi itu nggak menjadi kendala bagi kelompok balap liar itu. Masih tetap aja. Akhirnya melaporkan, mengusulkan agar segera dibuat kembali, ditambah. Tapi kan ada Pergub-nya, ada Perdanya membangun speed trap ini," jelasnya lagi.

Lihat juga video 'Pesepeda di Solo Tewas Diduga Terkena Serangan Jantung':

[Gambas:Video 20detik]





Simak di halaman selanjutnya 'polisi tidur' sempat diprotes pesepeda

Dibangun atas Swadaya Warga

Sementara itu, Ketua RW 11 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung, Rethie De Jong membenarkan bahwa polisi tidur itu dibangun secara inisiatif oleh masyarakat sekitar yang resah dengan aksi balap liar di Jalan Raya Pulomas.

"Memang karena keresahan warga di sini. Karena sudah bertahun-tahun ini dijadikan ajang balap motor. Tiap pagi, malem. Jadi semua orang tidur, mereka balap motor di sini," kata Rethie di lokasi.

Ia menyampaikan bahwa polisi tidur itu dibangun secara swadaya melibatkan 3 RW di sekitar Jalan Raya Pulomas. Polisi tidur itu dibangun pada Jumat (24/9) lalu.

"(Dana pembangunan polisi tidur) dari swadaya. Ada 3 RW (yang terlibat). Di deretan jalan ini cuma ada 1 RW. Nah, yang jalan sana 2 RW," ujarnya.


Sempat Viral Diprotes Pesepeda


Sebuah video memperlihatkan rombongan pesepeda memprotes 'polisi tidur', viral di media sosial. 'Polisi tidur' yang berada di Jalan Pulomas Raya, Jakarta Timur ini kemudian dibongkar.

Dalam video terlihat 'polisi tidur' atau speed trap itu dibuat 3 baris. 'Polisi tidur' yang dipasang di jalan cukup tinggi.

Dalam video itu terlihat sejumlah pesepeda mempersoalkan 'polisi tidur' tersebut. Salah satu pesepeda disebutkan terjatuh hingga patah setangnya.

"Nih kami lagi protes, polisi tidur. Tuh motor aja sampe berhenti, tuh" ujar seseorang yang mengambil video kondisi polisi tidur di Jalan Raya Pulomas.

"Ini jalan umum, Bos," sahut salah satu pesepeda yang ada di lokasi.

"Viral-in aja, Bang. Viral-in," sahut pesepeda yang lain.

Halaman 2 dari 2
(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads