Pemkab OKI Ungkap Fakta di Balik Viral Bocah Seberangi Sungai Naik Styrofoam

Pemkab OKI Ungkap Fakta di Balik Viral Bocah Seberangi Sungai Naik Styrofoam

Prima Syahbana - detikNews
Senin, 27 Sep 2021 12:32 WIB
Camat Tulung Selapan bersama Tripika berkunjung ke Desa Kuala Dua Belas
Camat Tulung Selapan bersama Tripika berkunjung ke Desa Kuala Dua Belas. (dok. Pemkab Ogan Komering Ilir)
Palembang -

Desa Kuala Dua Belas di Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), mendadak viral lantaran video seorang bocah naik styrofoam menyeberangi sungai untuk ke sekolah beredar di media sosial. Perangkat kecamatan setempat menyampaikan warga resah atas narasi perekam video yang viral.

Camat Tulung Selapan, Jeni, mengatakan perekam adalah warga luar daerah sehingga tak tahu kebiasaan masyarakat setempat.

"(Perekam) teknisi alat berat asalnya dari Lampung. Bekerja di lahan tambak milik warga. Dia belum tahu kebiasaan-kebiasaan warga," kata Jeni kepada detikcom, Senin (27/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeni menuturkan anak-anak di wilayahnya terbiasa bermain air di sungai. Jeni meluruskan aksi bocah berseragam sekolah naik styrofoam yang viral adalah bagian dari kebiasaan bermain anak-anak setempat.

"Anak-anak di sini sudah terbiasa dengan air. Bahkan mereka mampu menyeberangi sungai selebar 120 meter ini dengan berenang," tutur Jeni.

ADVERTISEMENT

Jeni berharap masyarakat lokal yang terganggu oleh hebohnya video anak-anak naik styrofoam menyeberangi sungai demi sekolah dapat menahan diri. Sejak Sabtu (24/9) malam, tiga pilar Tulung Selapan pun menginap di Desa Kuala Dua Belas untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Meski demikian, Jeni mengimbau orang tua tak lagi membiarkan anak-anak bermain perahu-perahuan di sungai dengan styrofoam. Dia berharap warganya bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Camat Bicara soal Kesejahteraan Warga

Jeni menjelaskan Desa Kuala Dua Belas bukanlah desa miskin. Bahkan warganya juga ada yang memiliki rumah di kawasan bergengsi Ibu Kota DKI Jakarta, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara (Jakut).

"Desa Kuala Dua Belas ini dihuni oleh warga yang berpenghasilan puluhan juta, bahkan ada yang memiliki rumah mewah di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta," terang Jeni.

Desa seluas 11.000 hektare ini dihuni sekitar 450 kepala keluarga (KK). Jumlah penduduknya mencapai 1.076 orang. Penduduk setempat, kata Jeni, didominasi penduduk lokal, tapi ada juga yang berlatar belakang Suku Bugis dan Jawa.

"Mereka rukun berdampingan, tidak pernah ada perselisihan meski beragam suku," ujar Jeni.

Simak juga video 'Fakta Siswa Viral Naik Styrofoam Seberangi Sungai Demi Sekolah':

[Gambas:Video 20detik]



Simak penjelasan Camat soal penghasilan warga Desa Kuala Dua Belas di halaman berikutnya.

Jeni menuturkan warganya terbilang mumpuni dari sisi ekonomi, tapi memang sederhana. Ada yang bekerja sebagai nelayan, petambak, dan budi daya burung walet.

"Mata pencarian utama penduduk di sini 40 persen berprofesi sebagai nelayan, 50 persen petambak udang windu, dan sekitar 10 persen pembudi daya burung walet. Secara ekonomi mereka berkecukupan, meski hidup sederhana di desa," ungkapnya.

Kehidupan warga di desa tersebut, sambung Jeni, juga memang sangat berdampingan dengan alam. Mereka melaut di Selat Bangka untuk mencari ikan duri atau disebut warga sekitar baung laut.

"Ikan tersebut disalai atau diasap sebelum dijual kepada pengepul yang datang ke desa. Harganya sekitar Rp 45.000 per kg, itu sudah disalai (ikan asap)," bebernya.

Sementara untuk hasil tambak udang windu dipasarkan ke Rawa Jitu Lampung, Palembang, bahkan Muara Angke, Jakarta. Untuk penghasilan dari budi daya walet, warga menjual sarang burung tersebut di Palembang dan harganya mencapai puluhan juta rupiah per kilogram.

"Udang windu itu kalau di Palembang, kelas reguler harganya sekitar Rp 62.000 per kg, kalau Black Tiger bisa mencapai Rp 70.000 per kg. Sarang burung walet itu tahu sendiri ya, harganya sekitar 8 sampai 10 juta rupiah per kilo. Jualnya di Jalan Veteran, Palembang," terang Jeni.

Sekolahkan Anak di Kota Besar

Meski berada di pesisir dan jauh dari keramaian, warga Desa Kuala Dua Belas mampu menyekolahkan anak-anak mereka di kota-kota besar, seperti Palembang dan Jakarta. Untuk menyekolahkan anak ini, mereka membeli atau menyewa rumah di kota-kota tersebut.

"Kalau di Palembang, sekitaran kampus di daerah Plaju. Kalau di Jakarta sekitar Pantai Indah Kapuk, ada juga di kota-kota lain, seperti Bandung dan Yogyakarta," pungkas Jeni.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads