IDAI Dorong Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun: Paling Telat Awal 2022

IDAI Dorong Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun: Paling Telat Awal 2022

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Minggu, 26 Sep 2021 20:32 WIB
PMI menggelar vaksinasi COVID-19 kepada warga di Kota Bekasi. Sebanyak 1000 dosis vaksin Pfizer disuntikkan kepada warga masyarakat hari ini.
Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Foto: Agung Pambudhy-detikcom)
Jakarta -

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendorong agar pemerintah menerbitkan izin pemberian vaksin COVID-19 untuk anak di bawah 12 tahun. IDAI memandang, vaksinasi untuk anak di bawah usia 12 tahun bisa dimulai pada awal 2022 mendatang.

"Tolonglah imunisasi disegerakan untuk anak di bawah 12 tahun kita kawal bersama. Kalau saya bermimpi imunisasi ini paling telat awal 2022 untuk anak umur di bawah 12 tahun," kata Ketua Umum IDAI dr Aman Bhakti Pulungan dalam konferensi pers, Minggu (26/9/2021).

Aman memaparkan, setidaknya 5 juta anak lahir setiap tahunnya dengan persentase kematian 50% terhadap balita. Kemudian, vaksinasi terhadap golongan tersebut perlu dilaksanakan supaya Indonesia segera mencapai kekebalan komunal (herd immunity).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aman juga menyebut, program vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun telah dicanangkan di sejumlah negara.

"Kalau kita mau capai herd immunity secepatnya, anak ini harus mulai. Beberapa negara kan sudah mulai, UEA, AS sudah, jadi IDAI meminta kalau bisa anak di bawah 12 tahun (divaksin)," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, vaksinasi COVID-19 dapat melindungi anak selama kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung. Menurutnya, kegiatan PTM harus diiringi dengan capaian vaksinasi bagi siswa.

"Kalau kami melihat risiko dan benefitnya (beri vaksin ke anak), ketika benefitnya lebih besar, risiko ini akan kita kurangi," imbuhnya.

IDAI Soroti Long COVID-19 Terhadap Anak

IDAI menyoroti potensi terjadinya long COVID-19 terhadap anak. Sekretaris IDAI DKI Jakarta, Yogi Prawira menerangkan, seorang anak bisa terinfeksi virus Corona selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan sekalipun bergejala ringan.

"Saat ini sedang banyak penelitian mengenai long COVID kepada anak, anak yang terpapar meskipun gejala ringan dan sedang, kita tidak tahu nih berapa lama mereka akan tetap merasakan keluhan tadi," terangnya.

Yogi juga menilai, kejadian long COVID-19 terhadap anak dapat dikendalikan. Diantaranya dengan mengendalikan transmisi lokal dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.

"Jadi utamanya adalah pencegahan, ini baru bisa mulai kalau transmisi lokal terkendali. Kemudian prokes simultan. Jadi mulai dari masker, cuci tangan, 3T dan vaksinasi ada risiko paparan, tapi kalau kita bekerjasama peneluran itu bisa ditekan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(dwia/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads