Jalan poros yang dikelola Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari rusak parah dan hanya ditambal sulam beberapa kali. Warga yang kesal langsung memblokir jalan serta menuding Pemprov Sultra buta hati dan mati rasa.
detikcom memantau di lokasi, Sabtu (25/9/2021). Ruas jalan yang rusak parah itu terletak di Jl Brigjen Katamso, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kendari.
Warga menutup jalan itu dengan memasang spanduk berisi foto Gubernur Sultra Ali Mazi, Wagub Sultra Lukman Abunawas, serta Kadis Sumber Air dan Bina Marga Burhanuddin.
Di bawah spanduk foto tersebut, warga juga menuliskan kalimat "Buta hati mati rasa, pemerintah di mana hati nuranimu terkait tanggung jawabmu terhadap rakyat dan kepentingan umum?"
Jalanan itu rusak parah dengan panjang sekitar 50 meter. Saat ini jalanan berlubang cukup dalam dan dipenuhi air.
![]() |
Ditemui di lokasi, Adi, yang merupakan warga sekitar, mengatakan jalan tersebut sudah berkali-kali mengalami kerusakan sehingga terkesan hanya menjadi jalan tambal sulam saja, dibenahi namun hanya bertahan beberapa bulan saja kemudian rusak lagi.
"Pertama, jalan ini sudah lama rusak dan sudah berkali-kali diperbaiki tambal sulam. Ada tiga titik yang diperbaiki. Seingat saya di tahun 2021 ini sudah tiga kali diperbaiki dan meresahkan warga," tuturnya.
Ia pun mengungkapkan jalur tersebut merupakan jalur utama yang setiap hari ia lewati ketika beraktivitas. Tentu saja ini menjadi salah satu hal yang sangat mengganggu, belum lagi ketika hujan turun.
"Meresahkan warga yang melintas karena jalannya sangat bergelombang, bahkan saya beberapa kali mobil saya kandas sehingga terpaksa saya lewat dengan berlawanan arah," kesalnya.
![]() |
Dikatakannya lagi, jalan tersebut merupakan jalan yang menghubungkan sejumlah kabupaten, antara lain Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Bombana, Baubau, dan Buton. Ada enam wilayah yang dapat menghubungkan jalan tersebut sehingga sudah seharusnya Pemerintah Provinsi memberikan perhatiannya.
"Pemerintah Provinsi harus proaktif memperbaiki jalan karena jalan ini terletak di Kota Kendari yang menghubungkan sejumlah wilayah dan aksesnya cukup ramai dilalui masyarakat," katanya.
"Jalan ini harus ada drainase yang utama, karena air dari atas gunung dari arah SD 69 ini selalu turun ke sini, jadi di jalan yang rusak ini selalu tergenang air. Pemerintah harus menyiapkan drainasenya dan memikirkan bagaimana caranya memperbaiki jalan yang rusak ini sehingga tidak selalu menghabiskan anggaran dengan proyek tambal sulam setiap tahun dan ini sudah tiga kali ditambal sulam di tahun ini," sambungnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.