MAKI soal KPK Jemput Azis Syamsuddin: Prestasi Tutupi Pecat 56 Pegawai

MAKI soal KPK Jemput Azis Syamsuddin: Prestasi Tutupi Pecat 56 Pegawai

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 25 Sep 2021 09:10 WIB
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman.
Boyamin Saiman (Farih/detikcom)
Jakarta -

KPK menjemput Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin yang telah ditetapkan tersangka dalam tindak pidana korupsi. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menilai dijemputnya Azis Syamsuddin sebagai prestasi KPK untuk menutupi pemecatan 56 pegawai.

"Atas dijemputnya AZ oleh KPK karena memang niatnya pengumuman tersangka itu hari (kemarin), padahal dalam protap atau SOP atau style-nya Pak Firli Bahuri, pimpinan KPK yang sekarang itu, pengumuman tersangka adalah bersamaan dengan upaya paksa, yaitu penangkapan dan penahanan," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).

Azis Syamsuddin dijemput KPK, yang sebelumnya sempat berkirim surat mengaku dalam kondisi terpapar Corona. Namun, saat dijemput, Azis Syamsuddin dikatakan Ketua KPK Firli Bahuri dalam kondisi negatif Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau tidak datang bagaimana ini diumumkan tersangka, karena paketnya diumumkan tersangka itu adalah dengan penahanan, maka ya diupayakan sebelum 1x24 jam, artinya sebelum jam 12 malam, harus didatangkan ke KPK, baik dijemput dengan baik-baik atau dijemput paksa," ujar Boyamin.

Boyamin kemudian bicara lebih lanjut soal KPK menjemput Azis Syamsuddin. Boyamin menilai dijemputnya Azis Syamsuddin sebagai prestasi untuk menutupi pemecatan 56 pegawai KPK pada akhir bulan nanti.

ADVERTISEMENT

"Karena nanti tanggal 30 (September) itu pemecatan pegawai KPK 56 orang, maka harus ada prestasi hebat KPK untuk menutupi rencana penuntutan. Karena sampai detik ini kan banyak dukungan masyarakat untuk tidak memecat 56 pegawai itu," ucapnya.

Penjemputan Azis Syamsuddin disambut positif oleh Boyamin. Namun, di sisi lain, Boyamin melihat ada hal negatif soal pemecatan 56 pegawai KPK.

"Supaya nanti beritanya tidak buruk-buruk amat tanggal 30, maka ya harus didahului berita baik, yaitu prestasi menangkap-menahan Azis Syamsuddin. Ada sisi positifnya saya apresiasi, tapi ada sesuatu ini pengalihan isu berkaitan dengan rencana pemberhentian 56 pegawai KPK," imbuhnya.

KPK sebelumnya menemukan keberadaan Azis Syamsuddin setelah ditetapkan sebagai tersangka. Awalnya Azis berdalih menjalani isoman saat tidak dapat memenuhi panggilan dan akhirnya Azis dinyatakan negatif dari Corona.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Simak Video: KPK Akan Dalami Suap Eks Bupati Kukar-Azis Syamsuddin ke AKP Robin

[Gambas:Video 20detik]



"Yang bersangkutan kami persilakan mandi dan persiapan dulu. Sambil menunggu penasihat hukum. Tes swab antigen negatif," kata Ketua KPK Firli Bahuri kepada wartawan, Jumat (24/9).

Firli mengatakan KPK telah menemukan keberadaan Azis Syamsuddin dan langsung dibawa ke gedung KPK.

"Alhamdulillah, sudah ditemukan (keberadaan Azis Syamsuddin)," katanya.

Di sisi lain, KPK akan memberhentikan 56 pegawainya yang tak lolos dalam tes wawasan kebangsaan untuk alih status menjadi ASN. Mereka diberhentikan pada 30 September 2021.

"Terhadap enam orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dan diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan namun tidak mengikutinya, maka tidak bisa diangkat sebagai ASN dan akan diberhentikan dengan hormat per tanggal 30 September 2021. Memberhentikan dengan hormat kepada 50 orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat per tanggal 30 September 2021," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di KPK, Rabu (15/9).

Halaman 2 dari 2
(rfs/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads