Kementerian Pemuda dan Olahraga mendorong pelatihan digital bagi para pemuda, termasuk bagi disabilitas. Dalam hal ini, para tenaga pendamping perlu memiliki inovasi digital dalam mendampingi pemuda yang berkebutuhan khusus. Inovasi ini meliputi digital leadership dan human capital management.
"Digital leader adalah seseorang yang mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pelatihan digital kepada teman-teman disabilitas dengan kategori khusus perlu untuk dimaksimalkan," kata Staf Khusus Menpora Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial, Alia Noorayu Laksono dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).
Di kegiatan Pelatihan Tenaga Pendamping Bagi Pemuda Berkebutuhan Khusus secara virtual kemarin, Alia mengatakan human capital management dapat meningkatkan intelektual. Selain itu, hal ini juga mendorong kemampuan emosional yang baik, serta memberikan nilai moral untuk bisa menjaga situasi saat berinteraksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di beberapa negara penyandang disabilitas telah terkoneksi dengan teknologi seperti teknologi robotik. Inkubasi dan monitoring keahlian kerja harus bisa kita maksimalkan," ujarnya.
"Digitalisasi membuat semua orang bisa mendapatkan hak kesetaraan yang lebih baik khususnya penyandang disabilitas," sambungnya.
Di kesempatan tersebut, Alia juga melakukan sosialisasi desain besar olahraga nasional (DBON). Adapun desain besar ini salah satunya menyasar prestasi olahraga dunia melalui pembinaan atlet jangka panjang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
"Terwujudnya perkembangan industri olahraga meliputi industri barang, jasa, dan pariwisata yang berkualitas. Kemudian terwujudnya tata kelola pembinaan dan pengembangan olahraga nasional yang modern. Lalu, desain besar olahraga nasional ini juga membahas tentang kebijakan dan strategi untuk atlet disabilitas," pungkasnya.
(akn/ega)