Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan kesiapan Pulau Dewata menerima wisatawan mancanegara (wisman). Apalagi kasus COVID-19 mengalami penurunan cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Dalam kurun beberapa hari ini kasus aktif di Bali melandai. Angka kesembuhan selalu di atas kasus aktif harian. Bahkan saat ini PPKM di Bali telah diturunkan menjadi level 3. Sudah tidak ada lagi zona merah di sini, lima kabupaten berada di zona kuning dan 4 lainnya zona oranye," kata Cok Ace dalam keterangan tertulis yang dikutip detikcom, Jumat (24/9/2021).
Menurut Cok Ace, berbagai persiapan dalam pembukaan pariwisata Bali untuk wisman tidak hanya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, namun juga oleh para pelaku pariwisata. Pemprov Bali telah menyiapkan grand design penerimaan wisatawan mancanegara, mulai kedatangan, karantina, perjalanan selama di Bali, hingga keberangkatan kembali ke negara asal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, pemerintah bahkan telah bekerja sama dengan TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga ketat pintu-pintu masuk ke Bali.
Dari segi pelayanan medis, Panglingsir Puri Ubud ini juga mengaku Pemprov Bali telah menunjuk 62 rumah sakit rujukan COVID-19 yang tersebar di seluruh Bali. Ia menjamin ketersediaan fasilitas kesehatan, seperti oksigen, sudah sangat memadai di setiap rumah sakit.
"Bahkan jumlah nakes kami sudah memadai untuk melayani jika hal terburuk terjadi," kata Cok Ace, yang juga sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Bali.
Dari segi pelaku pariwisata, ia mengaku 1.871 tempat di Bali yang terdiri atas hotel, restoran, destinasi pariwisata, mal, hingga tempat umum telah tersertifikasi cleanliness health safety and environmental sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Tonton video 'WHO Minta Indonesia Pantau Terus 3 'Varian Lokal' yang Dominan':
Simak berita lengkapnya di halaman berikutnya.
Saat ini Pemprov Bali juga tengah mendorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu syarat memasuki tempat publik. Semua usaha tersebut juga didukung dengan capaian vaksinasi yang cukup baik di Bali.
"Hingga hari ini jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama sekitar 96 persen, dan 73,22 persen sudah menerima dosis kedua. Untuk pegawai pariwisata rata-rata sudah menerima vaksin kedua," tambahnya.
Karena itu, Cok Ace berharap pintu pariwisata Bali untuk wisman bisa segera dibuka. Dirinya juga mengharapkan kerja sama berbagai duta besar (dubes) negara ASEAN di bidang pariwisata.
Selain di bidang pariwisata, Cok Ace menawarkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN di bidang pertanian. Saat ini, menurutnya, pemerintah di Bali tengah menggalakkan sistem pertanian hilirisasi.
"Dari dulu sistem pertanian kami selalu bersumber dari hulu, pemerintah memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, dan lain-lain. Sistem ini sangat merugikan saat masa panen tiba karena bisa membuat harga komoditas anjlok," terangnya.
"Saat ini kami ingin mengembangkan sistem hilir. Jika ada perusahaan dari negara ASEAN yang ingin berinvestasi untuk pengolahan hasil pertanian hingga kami bisa mengekspornya, kami sangat mengapresiasi," ajak Cok Ace.
(aud/aud)