Situs Kemendikbud membeberkan data ada 25 klaster Corona saat pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta pun menelusuri hal tersebut, bagaimana hasilnya?
Soal data kasus positif COVID-19 saat PTM di Jakarta itu tertera dalam situs Kemendikbud sekolah.data.kemdikbud.go.id. Di laman itu ada indeks PTM dan indeks siap PTM. Ada juga infografis PTM, infografis kendala, dan infografis klaster.
Data kasus Corona saat PTM ada dalam bagian infografis klaster. Sumber data itu dari aplikasi Survey Sekolah yang diambil per 22 September 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih dari laman itu, terlihat data yang menyebut 25 klaster sekolah di Jakarta dari total 900 responden sekolah. Perinciannya, sebanyak 227 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dan 241 peserta didik (PD) positif COVID-19.
Situs itu juga bisa melihat data klaster di provinsi lain. Jika dalam skala nasional, total ada 1.302 klaster pada PTM.
detikcom mengonfirmasi soal data itu. Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud-Ristek Anang Ristanto membenarkan data yang tertera merupakan data dari situs Kemendikbud. Namun kebenarannya perlu diverifikasi.
"Data tersebut benar dari sekolah.data.kemdikbud.go.id, namun data yang masuk tersebut perlu kami verifikasi terlebih dahulu kebenarannya," ujar Anang, Rabu (22/9/2021).
Disdik DKI Cek Langsung ke Sekolah soal Klaster Corona
Situs Kemendikbud membeberkan data ada 25 klaster saat pembelajaran tatap muka (PTM) digelar di Jakarta. Namun Dinkes DKI Jakarta mengaku akan berkoordinasi dengan sejumlah sekolah untuk mengetahui data rinci klaster sekolah.
"Kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI untuk menyisir sekolah-sekolah ini karena data 25 sekolah kami belum ada data rinci. Datanya belum dapat," kata Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta Putoyo saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).
Putoyo menyebut uji coba PTM di Jakarta mulai digelar sejak April 2021, kemudian dilanjutkan pada Juli 2021, sebelum akhirnya diberhentikan karena PPKM darurat. Setelahnya, PTM kembali dilaksanakan pada 30 Agustus 2021.
Selama periode tersebut, Putoyo menyampaikan Disdik DKI belum menemukan adanya klaster COVID di sekolah. Untuk itu, pihaknya perlu memverifikasi kebenaran data tersebut.
"Nggak ada, belum ada klaster di sekolah. Ini kan survei Kemendikbud. Kami akan mencoba dengan Kemendikbud untuk melihat sekolah-sekolah mana yang dinyatakan seperti itu," sambungnya.
Putoyo memastikan, jika ada temuan kasus positif Corona di lingkungan sekolah, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satgas setempat untuk melakukan tracing.
"Kalau satu kan belum tentu dari situ (sekolah), tapi kalau ada beberapa dan selalu jika ada kayak gitu, kita langsung koordinasi dengan Dinkes melalui puskesmas setempat dan langsung dikejar ke mana, karena memang sumbernya bisa jadi bukan dari PTM," tegasnya.
Kemdikbud Sebut Ada 25 Klaster PTM di DKI, Disdik: Hanya Satu di Klender
Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah mengecek 610 sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hasilnya, Disdik DKI menemukan satu klaster saat PTM di SDN Klender 03, Jakarta Timur.
"Kalau klaster itu hanya satu yang di SDN Klender 03," kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).
Taga menyampaikan temuan klaster berdasarkan hasil evaluasi kegiatan PTM sejak 30 Agustus lalu. Awalnya Disdik DKI menutup sementara tujuh sekolah, enam sekolah di antaranya karena temuan kasus positif COVID-19.
"Jadi, kalau yang 25 itu silakan konfirmasi ke Kemendikbud. Jadi kita tidak pernah merilis hal itu. Namun, setelah kita evaluasi, per tanggal 22 September itu memang ada tujuh sekolah yang diberlakukan penutupan sementara, enam di antaranya karena ditemukan kasus positif di masing-masing sekolah sejumlah 1 orang dan 1 sekolah ditutup karena melanggar protokol kesehatan," terangnya.
Setelahnya, Satgas COVID-19 setempat melakukan penelusuran kontak (tracing). Hasilnya, Satgas COVID-19 mengidentifikasi adanya penularan COVID-19 di SDN Klender 03, Jakarta Timur.
Sementara itu, di sekolah lainnya, tak ditemukan adanya penularan COVID-19 sehingga PTM tetap dilanjutkan kembali.
"Jadi, dari enam sekolah itu, ada satu sekolah yang memang menularkan ke satu orang, yaitu SD Klender 03. Selebihnya itu sudah kembali normal lagi sesuai dengan Pergub Nomor 3 Tahun 2021 bahwa ketika ada temuan kasus positif itu dihentikan 3 hari untuk disinfektafasi," jelasnya.
Gerindra Ungkap 6 Sekolah di Jakarta Setop PTM
Ketua F-Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani mengungkap sejumlah sekolah di Jakarta yang memberhentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) karena ada kasus positif Corona. Ada tujuh sekolah yang memberhentikan PTM, enam di antaranya karena temuan kasus COVID-19.
"Sebanyak 7 sekolah yang diberlakukan penutupan sementara, 6 di antaranya dikarenakan ditemukan kasus positif dan 1 sekolah ditutup karena pelanggaran protokol kesehatan," kata Rani kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).
Dia menyebut informasi itu didapat dari evaluasi PTM terbatas Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Data per 22 September 2021 menyebutkan 7 sekolah ditutup sementara.
Rani mengatakan Disdik DKI segera melakukan pelacakan kontak terhadap 6 sekolah yang ada temuan kasus positif Corona. Hasilnya, dua siswa di satu sekolah positif virus Corona.
"Dari 6 sekolah yang ditemukan kasus positif, hanya 1 sekolah yang hasil tracing terdapat 2 murid yang positif dan 5 sekolah lainnya seluruh hasil tracing menunjukkan hasil negatif," ujarnya.
Rani mendesak Disdik DKI agar segera melakukan investigasi lanjutan soal kasus Corona di sekolah. Apalagi data Kemendikbud menyebutkan ada 25 klaster PTM di Jakarta.
"Kita berharap memang harus ada keterbukaan dalam setiap kasus yang ada di sekolah-sekolah, karena ini menyangkut hal nyawa anak-anak. Tapi kita juga harus berprasangka baik kepada Disdik yang tidak mungkin ceroboh dalam hal ini karena terkait pastinya ada kredibilitas yang dijaga," tegasnya.
Penjelasan Disdik DKI soal Sebaran Kasus COVID-19 di 6 Sekolah
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menjelaskan soal temuan kasus positif COVID-19 di enam sekolah di Jakarta. Secara keseluruhan, Disdik DKI menemukan 7 kasus positif COVID-19 di enam sekolah tersebut.
Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah awalnya menjelaskan mulanya masing-masing sekolah melaporkan satu kasus positif COVID-19. Setelah dilakukan tracing, Disdik DKI menemukan adanya klaster COVID-19 di SDN Klender 03, Jakarta Timur. Di sekolah tersebut, terdapat 2 siswa yang terpapar virus Corona.
"SD Klender 03 itu ada 2 orang siswa positif, tapi itu sudah di-tracing nggak ada lagi penyebarannya," kata Taga saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).
Adapun mayoritas guru dan siswa terpapar dari klaster rumah. Setelah ditemukan kasus positif, seluruh sekolah ditutup sementara selama 3 hari.
"Ketika ada temuan itu langsung, walaupun itu klaster rumah kita langsung segara SOP-nya ditutup selama 3 hari, desinfektan dan di-tracing langsung," ujarnya.
Dengan adanya klaster, Taga mengakui terjadi penularan virus Corona selama PTM berlangsung. Kendati demikian, dia memastikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan sekolah diperketat.
"Dari ratusan (sekolah yang PTM), alhamdulillah bersyukur banget hanya 6 sekolah teridentifikasi," imbuhnya.
"Kalau prokes dari awal ketat, walaupun ada atau tidak ada kasus prokes ketat kita akan optimalkan karena ini kunci dari kita Disdik mengawal PTM terbatas, karena kalau kendur sedikit berbahaya," sambungnya.
Enam sekolah itu terdiri dari 4 sekolah di wilayah Jakarta Timur dan 2 sekolah di wilayah Jakarta pusat. Berikut rinciannya:
Jakarta Timur:
1. SDN Klender 03: 2 kasus COVID-19
2. SMK 66 Jakarta: 1 kasus COVID-19
3. SDN Pondok Ranggon 02: 1 kasus COVID-19
4. SMP PGRI 20: 1 kasus COVID-19
Jakarta Pusat:
5. SMAN 25 Jakarta: 1 kasus COVID-19
6. SMAN 20 Jakarta: 1 kasus COVID-19
Wagub DKI Jakarta Minta Data 25 Klaster ke Kemendikbud
Pemprov DKI Jakarta belum menerima data 25 klaster terkait pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria telah bersurat ke Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) RI untuk memvalidasi temuan klaster di sekolah Jakarta.
"Kami sudah menyurati Kemendikbud minta data persis nya. Sejauh ini kita belum dapat data dari Kemendikbud makanya Dinas Kesehatan sudah bersurat, minta data dari Kemendikbud terkait adanya kemungkinan klaster di sekolah," kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis malam (23/9/2021).
Riza meyakini, selama ini, kegiatan PTM dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 ketat. Jadi, Pemprov DKI perlu mengecek kebenaran informasi terkait temuan 25 klaster sekolah.
"Sejauh ini kami meyakini proses pembelajaran di sekolah-sekolah melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, disiplin, dan bertanggung jawab," ujarnya.
"Jadi kami akan cek kebenaran daripada data, informasi dari Kemendikbud kita akan mintakan," sambungnya.
Politikus Gerindra itu juga memastikan penambahan pembukaan sekolah tetap akan digelar pada akhir September mendatang. Rencananya, total ada 1.500 sekolah di Jakarta yang diizinkan menggelar PTM pada 27 September mendatang.
"Insyaallah tetap jalan," ujarnya.