10 'Dosa' Ali Kalora, Pimpinan MIT yang Kerap Nyamar Jadi Petani

10 'Dosa' Ali Kalora, Pimpinan MIT yang Kerap Nyamar Jadi Petani

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Rabu, 22 Sep 2021 18:47 WIB
Sosok Ali Kalora yang diburu polisi
Ali Kalora (tengah) (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Satgas Madago Raya menembak mati pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora. Polisi mengungkap sejumlah 'dosa' yang pernah Ali Kalora lakukan dalam rentang waktu 2017-2021.

Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Didik Supranoto mengungkapkan Ali Kalora merupakan sosok yang ahli dalam merakit bom lontong. Selain itu, Ali Kalora kerap menyamar menjadi petani untuk menghindari kejaran aparat.

"Ali Kalora disebut-sebut sebagai teroris yang ahli merakit bom lontong dan memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian. Ali Kalora kerap menyamar sebagai warga biasa dan menjadi petani untuk menghindar dari kejaran pasukan pemburu teroris," ujar Kombes Didik kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didik memaparkan Ali Kalora setidaknya terlibat dalam 10 kasus pembunuhan dan pembakaran yang merupakan bukti kekejaman Ali Kalora. Pertama, Ali Kalora dan kawan-kawan melakukan pembunuhan terhadap korban bernama Simon Suju di Desa Parigimpuu, Kabupaten Parigi Moutong, pada 3 Agustus 2017.

Kedua, Didik mengatakan Ali Kalora terlibat dalam pembunuhan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, pada 30 Desember 2018. Kala itu, korban yang terbunuh bernama Ronal Batau alias Anang.

ADVERTISEMENT

"Ketiga, pembunuhan di Pegunungan Penghulu Kanan Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, tanggal 23 Mei 2019, korban Njue. Keempat, pembunuhan di Pegunungan Batu Tiga, Desa Tindaki, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, tanggal 25 Juli 2019, korban Tamar dan Patte," papar Didik.

Barang bukti penembakan teroris MIT Ali KaloraBarang bukti penembakan teroris MIT Ali Kalora. (Mohammad Qadri/detikcom)

Berikut daftar 10 kasus pembunuhan dan pembakaran yang dilakukan oleh Ali Kalora dkk:

1. Kasus pembunuhan di Desa Parigimpuu, Kabupaten Parigi Moutong pada tanggal 3 Agustus 2017 dengan korban Simon Suju

2. Kasus pembunuhan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong tanggal 30 Desember 2018. Korban Ronal Batau alias Anang

3. Pembunuhan di Pegunungan Penghulu Kanan, Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi tanggal 23 Mei 2019, korban Njue

4. Pembunuhan di Pegunungan Batu Tiga, Desa Tindaki, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong tanggal 25 Juli 2019, korban Tamar dan Patte

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Pembunuhan di perkebunan Dusun Sipatuo, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso tanggal 7 April 2020, korban Rattapo alias Daeng Tapo

6. Pembunuhan di Pegunungan Km 9, Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso tanggal 19 April 2020, korban Ambo Ajeng alias Papa Angga

7. Pembunuhan di perkebunan Tahiti, Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso tanggal 9 Agustus 2020, korban Agus Balumba alias Papa Sela

8. Penemuan mayat di Jalan Trans Poso Napu, Desa Maholo, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso tanggal 14 Agustus 2020, korban Eliyas Lapulalang

Selain membunuh satu keluarga di Sigi, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora juga melakukan pembakaran rumah. Begini kondisi rumah yang dibakar kelompok MIT.Selain membunuh satu keluarga di Sigi, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora melakukan pembakaran rumah. Begini kondisi rumah yang dibakar kelompok MIT. (Foto: ANTARA FOTO/Humas Polres Sigi)

9. Pembunuhan dan pembakaran di Dusun V Trans Lenovu, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi tanggal 27 November 2020. Korban 4 orang atas nama Nakka, Ferdy alias Pedi, Pinu, dan Yasa.

10. Pembunuhan di Pegunungan Patiroa, Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso tanggal 11 Mei 2021. Korban 4 orang atas nama Lukas Lese Puyu, Paulus Papa, Simson Susa, dan Marten Solong.

Ali Kalora tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulteng. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/9) petang.

Dalam baku tembak tersebut, Satgas Madago Raya juga menembak satu anggota MIT bernama Jaka Ramadhan.

Siapa Ali Kalora? Simak di halaman selanjutnya.

Sekilas tentang Ali Kalora

Didik menjelaskan nama asli Ali Kalora adalah Ali Ahmad. Nama Kalora disematkan pada dirinya karena merujuk pada desa kelahirannya.

Ali Kalora lahir pada 30 Mei 1981 di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Ali Kalora menjadi pemimpin kelompok teroris MIT Poso pada 2016, setelah pemimpin sebelumnya, Santoso, tewas.

Ali Kalora diketahui pernah memimpin kelompok teroris MIT bersama Basri. Namun, setelah Basri ditangkap Pasukan Satgas Operasi Tinombala (kini Madago Raya), Ali Kalora kemudian menjadi pemimpin tunggal dan menjadi target utama Operasi Tinombala.

Pasukan Satgas Operasi Tinombala, hingga berganti nama menjadi Satgas Operasi Madago Raya, selalu meminta Ali Kalora menyerahkan diri. Meski demikian, Ali Kalora tidak pernah menyerahkan diri.

Sebelumnya, Polri meminta empat orang yang masuk DPO dari kelompok teroris MIT untuk menyerahkan diri. Polisi menjamin keselamatan empat buron tersebut jika menyerahkan diri.

"Kita imbau kepada empat DPO ini sebisa mungkin lebih baik menyerahkan diri. Dengan demikian, keselamatan mereka terjamin sampai proses hukum," kata Kombes Didik, Selasa (21/9).

Keempat DPO teroris MIT itu adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Saat ini Satgas Madago Raya masih terus mengejar keempat buron tersebut. Aparat gabungan TNI-Polri mengejar para teroris tersebut ke tiga daerah yakni Poso, Parigi Moutong (Parimo), dan Sigi.

Halaman 2 dari 3
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads