Pengacara korban tewas saat live TikTok di Rusun di Jatinegara mengungkapkan beberapa kejanggalan yang ditemukan. Mulai dari durasi video, hingga ada dugaan pelaku masuk ke kamar korban.
Menurut pengacara korban IS, Dosma Roha Sijabat, korban live TikTok pada pukul sekitar pukul 22.00 WIB, hingga pukul 12.30 WIB. Namun, video yang ditampilkan hanya beberapa detik.
"Harusnya itu ada dua setengah jam. Kalaupun dia kepotong-potong paling kepotong-potong, misal kita video call matikan nyalakan, matikan lagi, dilakukan sebanyak 3 kali. Itu ada orang yang mematikan karena dia (korban) sudah nge-fly dikasih minuman itu sejak awal, itu itu yang terpotong dan dihapus. Oleh oknum ini, tapi sudah dicrop terlebih dahulu, diposting lah sebelum tim Rajawali Polres tersebut datang," kata Dosma, saat dihubungi, Minggu (19/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dosma, ada senggang waktu antara pembunuhan dengan polisi datang ke lokasi. Waktu yang cukup lama itu diduga dimanfaatkan oleh pelaku untuk menghapus video.
"Karena kejadian 12.30 WIB yang menghapus datang jam 2-an. Tim polisi dan ambulans datang hampir jam 4. Jadi ada jeda waktu mereka menghapus semuanya," katanya.
Menurut Dosma, korban live bersama tiga orang di TikTok. Siaran live itu ditonton oleh 139 orang, dan menyebut ada kejanggalan.
"Naik room ada tiga orang, tonton 139 orang. Yang nonton itu sudah menjelaskan ada orang, ada kejanggalan mencolok. Mungkin (pelaku) kelupaan ngecrop, karena kaki ketarik ke kanan. Orang yang menggelantung tidak mungkin ketarik ke kanan sekian detik. Paliung ke depan dan belakang," kata Dosma.
Kemudian, menurut Dosma ada kejanggalan ditemukan saat olah TKP. Tripot yang digunakan korban live, terjatuh.
"Logikanya orang yang gantung diri, orang yang gantung diri kan shoot. Pertanyaannya kapan jatuh tripotnya, dan kokoh, bukan cuma pegangan kecil. Tripotnya besi alatnya. Nah itu yang jatuhin siapa?" katanya.
Rekaman CCTV di Rusun juga memperlihatkan kejanggalan. "Ada hanya lantai 1 dan 3 itu ada CCTV ini terlihat jelas ada kejadian lari ke bawah sebelum kejadian. Ada yang lari-lari ke atas rame-rame-an. Ada yang pakai helm, sengaja biar ketutup. Itu memang kesulitan kita karena melihat postur tubuh, kita harus menyesuaikan dengan orang yang kita duga," katanya.
Lihat juga video 'Misteri Kematian Pria saat Live TikTok, Keluarga Tepis Bunuh Diri':
Penjelasan polisi. Simak di halaman selanjutnya.
Penjelasan Polisi
Polisi menjelaskan sejumlah kejanggalan yang terjadi, termasuk salah satunya soal kaki kiri korban yang terlihat seperti ada yang menarik dari sebelah kiri. Kapolsek Jatinegara Kompol Yusuf Suhadma mengatakan tidak ada orang lain di dalam ruangan saat korban tewas.
"Jadi gini, itu kan kalau di TikTok kan di belakang itu ada kaca. Kaca itu sudah jelas, tidak ada yang untuk orang narik," kata Kompol Yusuf Suhadma kepada wartawan di kantornya, Sabtu, (18/9/2021).
Suhadma kemudian menjelaskan, di dekat korban, ada sebuah sofa. Ia menduga kaki kiri korban saat itu mencoba menahan beban pada sofa.
"Memang di situ ada sofa. Sofa mungkin untuk nahan dari kaki, jadi ya agak ditarik. Itu sudah jelas. Dari TikTok itu kaca cermin lemari (memperlihatkan) tidak ada orang di situ," katanya.
Yusuf menegaskan korban ditemukan seorang diri saat itu.
"Sendiri," tegas Yusuf.