Pendeta Korban Molotov di Makassar Merasa Tak Pernah Fitnah Pelaku

Pendeta Korban Molotov di Makassar Merasa Tak Pernah Fitnah Pelaku

Reinhard Soplantila - detikNews
Minggu, 19 Sep 2021 19:17 WIB
Makassar -

Lukas Dayung (49), pendeta yang rumahnya dilempari bom molotov oleh mantan pekerja Gereja tempatnya melayani, di kota Makassar, Sulsel, mengaku pelaku adalah orang yang malas saat bekerja. Dia merasa tidak pernah memfitnah pelaku soal sering main judi.

"Saya tidak pernah bicara tentang dia main judi, mungkin ada yang lapor salah itu. Dia cuma bikin sendiri itu, memang itu anak malas bekerja di Gereja jadi dia cari kambing hitam makanya dia dipecat," ujar korban, Lukas Dayung, saat dihubungi detikcom, pada Minggu (19/9/2021).

Pemecatan terhadap pelaku dari Gereja tempatnya bekerja juga diketahui bukan keputusan dari korban. Pemecatan tersebut berdasarkan rapat dari jemaat Gereja tempat pelaku bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban mengakui hampir tidak pernah berkomunikasi dengan pelaku. Namun, memang tiga hari sebelumnya korban sempat menegur pelaku melihat caranya membersihkan Gereja.

"Dia buat cerita, dia yang fitnah, dia kasih tahu dalam situasi kapan bilang dia main judi, saya tidak pernah komunikasi dengan itu orang. Komunikasi saya itu hari waktu saya bilang kalau menyapu kasih pakai sapu yang bagus supaya bersih Gereja," jelas Lukas.

ADVERTISEMENT

Korban menambahkan, memang mengakui sering mengeluh terkait kerbersihan di Gereja tempat pelaku bekerja kepada orang-orang. Namun, dirinya tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan atau memecat pelaku.

"Saya curiga ada orang yang mungkin kasih tahu dia bahwa Pendeta Lukas, kasih tahu orang di luar kau itu tidak beres kerja, karena memang sering saya bilang di luar itu coster (sebutan kerja pelaku) mu bayangkan Gereja begitu andai saya Pendeta disini itu coster saya pecat, tapi saya tidak pernah bilang pecat itu coster," kata Lukas.

Pelaku merasa difitnah. Simak di halaman selanjutnya.

Pelaku Merasa Difitnah Korban

Geraldus (45), pelaku pelemparan bom molotov di rumah seorang pendeta di Kota Makassar, Sulsel, telah ditangkap polisi. Pelaku diketahui merupakan mantan petugas Gereja di tempat korban juga melayani.

Penangkapan terhadap pelaku pelemparan bom molotov di rumah pendeta pimpinan Gereja Toraja Eklesis Makassar Timur itu, dilakukan oleh tim gabungan Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar, dan Polsek Tamalanrea di kawasan Perumahan Dosen, Makassar, pada Minggu (19/9/2021). Pelaku nekat melakukan aksinya lantaran sakit hati kepada korban.

"Saya sakit hati sama dia (korban). Dia fitnah saya di Gereja sampai saya dipecat tadi siang (Sabtu)," ujar Geraldus, pada Minggu (19/9).

Pelaku mengaku dendam kepada korban lantaran dipecat dan kehilangan pekerjaannya di gereja, karena merasa pengurus gereja tersebut dihasut oleh korban. Korban menyebut dituduh oleh korban kerap bermain judi.

"Itu alasannya saya main judi, padahal Pak pegang kartu saya tidak pernah, saya tidak tahu, saya difitnah," sebt Geraldus.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads