MC Wanita yang Dilarang Tampil di Acara Gubernur Bali: Saya Merasa Dicuekin

MC Wanita yang Dilarang Tampil di Acara Gubernur Bali: Saya Merasa Dicuekin

Sui Suadnyana - detikNews
Minggu, 19 Sep 2021 18:23 WIB
Putu Dessy Fridayanthi (Dok. Instagram @ecymcbali)
Foto: Putu Dessy Fridayanthi (Dok. Instagram @ecymcbali)
Jakarta -

Gubernur Bali I Wayan Koster masih bungkam soal isu master of ceremony (MC) Putu Dessy Fridayanthi yang dilarang tampil oleh protokol pemerintah provinsi (pemprov) di salah satu acara kementerian di Pulau Dewata. Dessy merasa curhatannya tak dihiraukan.

"Belum ada tanggapan sama sekali dari pihak Pemprov (Bali). Selama ini saya masih berpikiran positif, mungkin sibuk. Ya mungkin akan segera (ditanggapi)," kata Dessy saat ditemui detikcom usai membawakan acara Kementerian BUMN di Kampus STMIK Primakara, Bali, Minggu (19/9/2021).

"Tapi sudah lewat seminggu (belum juga ada tanggapan), kok saya merasa jatuhnya itu lebih ke dicuekin ya, apakah mau supaya masyarakat lupa gitu akan peristiwa itu," jelas Dessy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dessy mengaku kesal karena tak kunjung mendapat tanggapan dari Gubernur Bali dan seolah-olah kejadian tersebut tidak penting. Padahal kejadian semacam itu sering terjadi secara berulang dan merugikan.

"Ya saya memang kesal karena tidak mendapat respon. Tapi saya masih berharap ada niat baik dari Pemprov untuk dapat meluruskan kesimpangsiuran yang terjadi di masyarakat dan memberikan alasan yang sesungguhnya kenapa peristiwa kurang menyenangkan itu bisa terjadi," jelas Dessy.

"Dan saya sangat berharap ada jaminan ke depan saya dan teman-teman pekerja event wanita dapat bekerja lagi sesuai profesi kami dengan professional," imbuhnya

Seperti diketahui, Dessy mengunggah di akun Instagram pribadinya karena tidak diizinkan tampil oleh protokol Pemprov Bali di depan panggung saat membawakan acara salah satu kementerian. Curahan hati (curhat) itu ia unggah pada Jumat (10/9) lalu dan akhirnya menjadi viral.

Simak video 'Blak-blakan Nyai Masriyah Amva, "Kesetaraan Gender Tak Merusak Agama":

[Gambas:Video 20detik]



Dalam unggahannya itu, Dessy menyebutkan bahwa sejak kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, pekerja event wanita memang sering mendapatkan pembatalan untuk tampil. Karena itu, Dessy selaku pekerja wanita hingga kini masih mempertanyakan apakah pekerja wanita di Bali masih bisa mendapatkan peluang kerja yang sama secara profesional sesuai dengan skill masing-masing.

"Itu masih tanda tanya, karena sampai sekarang saya belum ada lagi (mengisi) event yang berbarengan dengan kehadiran beliau (Gubernur Bali)," jelas Dessy.

"Ya kita lihat ya, mungkin setelah hari ini kita mudah-mudahan bisa mendapatkan alasan kenapa terjadi hal-hal seperti itu dan juga jaminan untuk kami pekerja event wanita untuk dapat kembali berkarya walaupun acara dihadiri Bali 1," harap Dessy.

Sementara pada acara Menteri BUMN di Kampus STMIK Primakara yang dibawakan olehnya tidak ada menghadirkan dari unsur Pemprov Bali atau kabupaten/kota, melainkan hanya akademisi dan sebagainya.

Dalam event ini, Dessy sangat mengapresiasi protokol Kementerian BUMN yang sangat ramah sesuai dengan aturan normal yang berlaku. Ia pun meminta protokol Pemprov Bali untuk banyak belajar pada protokol kementerian.

"Seharusnya protokol di daerah banyak belajar kepada teman-teman protokol yang di pusat," pinta Dessy.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads