Koopsgab TNI Papua berhasil mengevakuasi sembilan dari sebelas tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan satu anggota TNI korban penembakan kelompok separatis teroris (KST) di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura. Mereka akan mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers Pangdam XVII/Cenderawasih yang diwakili oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Sabtu (18/9/2021). Bambang menyebut ada salah satu anggota TNI yang tertembak.
"Pada sortie pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang, terdiri atas satu prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan sembilan tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita, dan 5 mantri," kata Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang mengatakan ada satu korban meninggal, yaitu Suster Gabriella Meilani. Jenazah Gabriella juga akan dievakuasi dari Distrik Kiwirok.
![]() |
TNI Ungkap Kendala
Lebih lanjut Bambang mengungkap sejumlah kendala, di antaranya cuaca buruk dan lokasi yang terjal sehingga evakuasi sempat ditunda.
"Jurang yang terjal serta cuaca buruk membuat evakuasi para nakes dan jenazah Suster Gabriella Meilani mengalami penundaan yang seyogianya dilaksanakan kemarin, sehingga proses evakuasi 10 orang baru dapat dilaksanakan hari ini," jelas Bambang.
Bambang menyebut saat ini Kodam XVII/Cenderawasih telah mengirimkan tambahan pasukan untuk melaksanakan pengamanan serta pengejaran terhadap KST di wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya. Mereka akan menangkap kelompok itu.
"Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono telah memberikan perintah agar personel TNI yang berada di Distrik Kiwirok Kompleks untuk melaksanakan pengejaran dan penangkapan, baik hidup maupun mati, terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Bambang juga memberikan bantuan berupa bahan makanan ke masyarakat Distrik Kiwirok. Sebab, pasar tempat warga biasa belanja telah dibakar KST.
Dia juga menyampaikan ucapan duka atas peristiwa ini. Dia pun mengutuk aksi keji yang dilakukan kelompok separatis teroris itu.
"Keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih turut berduka yang mendalam atas meninggalnya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, akibat kekejaman, kekejian, kebiadaban, dan kebrutalan serta mengutuk tindakan KST yang sudah melampaui batas kemanusiaan dan kejadian ini merupakan bukti nyata dan tidak terbantahkan kalau selama ini mereka memutarbalikkan fakta atas kejadian-kejadian yang ada di Provinsi Papua," tutur Bambang.
Ditembaki Saat Evakuasi
Sepuluh korban sudah dievakuasi dari Kiwirok menggunakan helikopter TNI ke Jayapura. Mereka ialah Dokter Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji Patra, Siti Khodijah, Katriyanti Tandila, Kristina Sampe Tonapa, dan Prada Ansyar dari Yonif 403.
Heli TNI itu sempat diserang teroris KKB dengan tembakan saat akan meninggalkan Kiwirok.
"Ada gangguan berupa tembakan dari KKB atau kelompok sipil teroris (KST) saat heli melakukan evakuasi para korban," ujar Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura, Jumat (17/9).
Brigjen Izak mengungkapkan proses evakuasi korban lainnya masih akan terus dilakukan. Ada sekitar 40 orang yang terdiri atas tenaga kesehatan, guru, dan buruh bangunan yang akan dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura. Selain itu, ada satu jenazah nakes atas nama Gabriella yang akan dievakuasi.