Pembangunan tanggul pantai, yang diyakini dapat mencegah pesisir Jakarta tenggelam, hingga kini masih berjalan. Begini progres pembangunan tanggul pantai di utara Jakarta tersebut.
"Jakarta itu membangun tanggul pantai bukan giant sea wall. Tanggul pantai itu kalau ditanya progresnya saat ini terbangun 12,66 km dari rencana 46,21 km," kata utusan khusus Gubernur DKI Jakarta, Irvan Pulungan, dalam sebuah diskusi, Kamis (16/9/2021).
Irvan menyebut pembangunan tanggul itu masih akan berlanjut hingga 2022. Rencananya, untuk 2021 sampai 2022 akan terbangun tanggul sepanjang 1,8 km.
"Pasti ada pertanyaan kok lama? Ya tentu lama, nggak bisa cepet-cepet, karena di Jakarta ada nelayan," ucapnya.
Dia membeberkan bahwa di Jakarta ada 12 juta komunitas nelayan yang tidak tercatat di BPS. Saat ini pihaknya tengah mengakomodasi komunitas nelayan tersebut karena menjadi kelompok yang rentan kehilangan mata pencarian akibat pembangunan tanggul itu.
"Jadi kami ingin membangun tanggul pantai ini dengan bukaan-bukaan yang bisa digunakan oleh para nelayan untuk melaut, karena mereka ada di sana. Kalau kita tutup pantainya dan mereka tidak bisa melaut," ujarnya.
"Jadi yang kami lakukan itu sekarang membangun pantai itu, tapi juga melakukan engineering design, di mana buka-bukaan untuk nelayan melaut itu tetap ada," tambahnya.
Kemudian, Irvan menyebut Pemprov DKI tidak mungkin menyelesaikan permasalahan ancaman Jakarta bakal tenggelam dengan mengorbankan para nelayan. Jika mengorbankan para nelayan, itu sama saja membuat masalah baru di pesisir Jakarta.
"Kami ingin seperti pegadaian, 'menyelesaikan masalah tanpa masalah'," pungkasnya.
(fas/zak)