Nama Kepala SMKN 5 Kota Tangerang, Nurhali, mendadak tenar usai data harta kekayaannya senilai Rp 1,6 triliun mencuat ke permukaan. Begini latar belakang Nurhali.
Pria berusia 58 tahun itu menjadi aparatur sipil negara (ASN) sejak 1988. Sebelum menjabat kepala sekolah, Nurhali pernah bekerja sebagai guru di sebuah sekolah di wilayah Kota Tangerang.
"Dulu guru. Tahun 2010 saya ikut tes jadi kepala sekolah. Pertama diangkat kepala sekolah di SMKN 7 Tangerang. Kemudian tahun 2011 saya pindah di SMKN 5 ini sampai sekarang," ujar Nurhali saat berbincang dengan detikcom di SMKN 5 Tangerang, Rabu (15/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhali memiliki seorang istri dan dikaruniai empat anak. Istrinya sempat bekerja. Namun setelah memiliki 1 anak, istrinya memutuskan berhenti bekerja.
"Anak saya 4, nomor 1, 2, dan 3 itu perempuan, yang terakhir laki-laki. Yang terakhir umurnya 21. Sudah besar-besar semua. Yang pertama umurnya sudah 33," ungkap Nurhali.
"(Istri saya) ibu rumah tangga, pernah kerja tapi sebentar. Punya anak satu berhenti, nggak ada yang ngurus," imbuhnya.
Harta Rp 1,6 Triliun Mayoritas Lahan
Nurhali membenarkan perihal kekayaannya yang besar, yang nilainya mencapai Rp 1,6 triliun. Harta tersebut merupakan total keseluruhan dari kekayaan miliknya dan istrinya.
Mayoritas harta Nurhali berupa harta tidak bergerak, yakni lahan. Lahan tersebut merupakan warisan dari orang tuanya serta orang tua istrinya.
"Iya benar (Rp 1,6 triliun), benar adanya itu seperti itu. Tanah yang saya punya itu ya dari orang tua saya itu. Ada yang saya beli juga, kemudian tanah yang saya tempati sekarang. Nah itu kan harta yang tidak bergerak kan. Kemudian istri saya ya tanah juga, dia kan dari orang tuanya," ucap Nurhali.
Nurhali bercerita mertuanya adalah seorang pedagang sembako yang dulunya berjualan di Jakarta. Dia mengaku kaget saat namanya mulai menjadi topik perbincangan publik.
"Dulu pedagang apa ya, pedagang telur. Saya kurang tahu karena udah lama meninggalnya, model sembako gitulah, di Jakarta," tuturnya
"Saya nggak mengira seperti ini. Ya keluarga kagetlah, wah ada di TV, saya pura-pura nggak tau aja, 'wah ada apa'. Ya biasa ajalah, kan saya juga heran sampai berita seperti ini," imbuhnya.
Meski namanya jadi topik perbincangan di masyarakat, Nurhali merasa tak terganggu. Dia mengaku tetap fokus menjalankan tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah.
"Nggak mengganggu, nggak ada kendala. Saya normal aja, tugas, sudah biasa tugas. Ada teman-teman media, saya layanin. Kalau saya ada tugas nanti dulu, saya tunda," sebut Nurhali.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Ngaku Patuh Lapor LHKPN
Nurhali mengaku melaporkan harta kekayaannya ke KPK setiap tahun. Seperti dijelaskan sebelumnya, harta yang dilaporkan merupakan gabungan antara hartanya dan harta istrinya.
"Saya laporkan apa yang saya punya. Saya laporkan itu berdasarkan apa yang ada pada diri saya. Kemudian, selain itu, juga kan namanya harta kekayaan ada milik istri yang diberikan oleh orang tuanya," ungkap Nurhali.
"Berdasarkan dari instruksi LHKPN KPK, saya laporkan secara periodik setiap tahun, beberapa tahun, tiga tahun, ya saya laporkan. Ya itu, sejujurnya saya laporkan apa yang ada," lanjutnya.
Dia mengaku kejujuran dalam melaporkan harta kekayaan miliknya itu memberi hikmah tersendiri bagi Nurhali.
"Mungkin begini ada hikmahnya buat saya, dan semua, artinya, laporan kekayaan ya saya laporkan. Sejujurnyalah saya laporkan, nggak ada yang ditutupi," pungkasnya.
Harta Nurhali Berdasarkan LHKPN KPK
Dicek melalui laman LHKPN KPK yang terbuka untuk publik, Minggu (12/9/2021), pemilik Rp 1,6 triliun itu adalah Nurhali yang menjabat Kepala SMKN 5 Kota Tangerang. Nurhali tercatat konsisten melaporkan hartanya ke KPK.
Dia mulai mencatatkan LHKPN pada 12 Juni 2019. Lalu laporan periodik 2019 tertanggal 14 Januari 2020, dan terakhir laporan periodik 2020 tertanggal 17 Februari 2021. Secara berurutan hartanya tercatat sebagai berikut:
- Awal Menjabat: Rp 1.602.003.000.000
- Periodik 2019: Rp 1.602.036.800.000
- Periodik 2020: Rp 1.601.972.500.000
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten Komarudin memberikan penjelasan terkait harta kekayaan milik Nurhali. Dia menegaskan LHKPN Nurhali tidak ada yang salah.
"Itu sudah dikonfirmasi kita dan kita cek juga. Memang benar, cara ngisinya juga benar, perolehan benar dan masuk akal," ucap Komarudin.
Komarudin turut menyampaikan bila KPK pernah menanyakan tentang hal ini terkait pelaporan terakhir Nurhali yaitu pada Februari 2021. Menurutnya, pelaporan Nurhali memang tidak mencurigakan karena adanya tanah warisan yang cukup luas yang didapat Nurhali.
"KPK pernah tanya, tapi nanyanya nggak langsung ke saya, tapi ke staf saya. Memang dia punya tanah dari warisan orang tua istrinya, nggak masalah. Tanahnya di Jakarta," ucap Komarudin.