Tour Guide Asal Rusia Ditangkap Bobol ATM Modus Skimming di Jakarta

Tour Guide Asal Rusia Ditangkap Bobol ATM Modus Skimming di Jakarta

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 15 Sep 2021 14:40 WIB
Polda Metro Jaya menangkap 2 WNA dan 1 WNI terkait pembobolan ATM modus skimming
Polda Metro Jaya menangkap 2 WNA dan 1 WNI terkait pembobolan ATM modus skimming. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Subdit Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membongkar sindikat pencurian ATM modus skimming. Dua warga negara asing dan satu orang WNI yang terlibat ditangkap polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan kasus ini terungkap setelah pihaknya mendalami laporan dari salah satu bank milik BUMN pada September 2021.

"Korbannya adalah salah satu bank BUMN. Ini berawal sekitar September lalu terdapat beberapa nasabah bank BUMN yang menyanggah adanya transaksi di rekeningnya," kata Yusri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pengecekan CCTV, ternyata transaksi tersebut tidak dilakukan oleh nasabah sendiri. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya hingga 3 tersangka ditangkap polisi.

ADVERTISEMENT

"Tim melakukan pendalaman, penyidikan berhasil mengamankan awalnya 2 orang; 1 WN Rusia, yang satu WN Belanda dan ketiga RW (WNI)," imbuhnya.

1 Tersangka Tour Guide

Ketiga tersangka adalah Vladimir Kasarski (WN Rusia), Nikolay Georgiev (WN Belanda), dan Rudy Wahyu (WNI). Tersangka Kasarski dan Georgiev ditangkap di SPBU Tambun Selatan, Bekasi, pada 10 September 2021, sedangkan tersangka Rudy Wahyu ditangkap di Rawa Lumbu, Kota Bekasi, pada 12 September 2021.

"VK (Vladimir Kasarski) mengaku sudah 1 tahun di Indonesia, kerjaannya guide tour yang bawa turis asing ke Bali dan Jawa. NG (Nikolay Georgiev) pengakuannya sudah 4 bulan lebih di Indonesia, yang mengajak ke Indonesia ini VK)," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Modus Skimming

Sindikat ini melakukan pencurian uang nasabah dengan modus skimming. Skimming adalah pencurian informasi kartu kredit/debit nasabah dengan menggunakan alat khusus skimmer. Data nasabah ini kemudian diduplikasi dengan menggunakan blind card (kartu kosong).

"Modusnya adalah yang bersangkutan menggunakan blind card, karena ini sindikat tetapi ini sindikat terakhirnya, karena masih ada sindikat di atasnya," ujarnya.

Para tersangka kemudian melakukan transaksi penarikan uang melalui ATM dengan menggunakan kartu kosong tadi. Selanjutnya mereka mengirimkan sebagian uang hasil skimming ke jaringan di atasnya.

"Jadi nasabah akan ambil uang di ATM, jadi dengan sendirinya dengan alat tersebut, skimmer, data-data nasabah tersebut bisa dicuri, diduplikasi ke kartu kosong," ujarnya.

Yusri mengatakan ketiga tersangka ini merupakan sindikat terakhir. Di atas mereka masih ada sindikat yang lebih besar.

"Yang tiga ini sindikat terakhir yang tugasnya adalah mereka yang mengambil uang di ATM kemudian mentransfer dengan dipotong jatah di atasnya berdasar perintah di atas," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads