Fenomena burung pipit mati massal kini menjadi perbincangan hangat. Baru saja terjadi di Bali, fenomena burung pipit mati dan berjatuhan dari pohon terjadi lagi di Cirebon.
Penyebab fenomena burung pipit mati dan berjatuhan dari pohon di Bali dan Cirebon masih jadi tanda tanya. Lantas, bagaimana fakta-fakta terbarunya?
Fenomena Burung Pipit Mati di Bali dan Misteri Penyebabnya
Fenomena burung pipit mati massal di Bali terjadi tepatnya di Gianyar pada Kamis (9/9/2021). Perekam video yang kemudian viral, Kadek Sutika, menemukan burung-burung berjatuhan saat cuaca sedang hujan. Sutika mengatakan jumlah burung yang berjatuhan sekitar seribu ekor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali berkomentar terkait fenomena burung pipit mati. Setidaknya, ada 3 kemungkinan penyebab burung pipit mati. Ketiganya adalah kandungan asam air hujan, perubahan cuaca, serta penggunaan pestisida.
Meski belum diketahui pasti penyebab burung pipit mati, Kepala Subbagian Tata Usaha BKSDA Bali Prawona Meruanto menyatakan kemungkinan burung pipit mati lantaran teracuni pestisida.
"Dugaan kami adalah perilaku masyarakat yang menggunakan pestisida non-alami di sekitar Desa Pering tersebut. Jadi dugaan saya adalah burung-burung tersebut keracunan dari pestisida tersebut," katanya.
Kini, pihak berwenang melakukan uji lab pada sampel burung pipit yang mati berjatuhan di Bali. Hasilnya baru bisa keluar dalam sepekan.
Fenomena Burung Pipit Mati di Bali Pernah Terjadi 3 Tahun lalu
Fenomena burung pipit mati rupanya pernah terjadi 3 tahun lalu. Sejak dulu, burung pipit sudah tinggal di pohon asem di kuburan Banjar Sema, Desa Pering.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar Made Santiarka menuturkan kematian burung pipit karena perbedaan tekanan ke tanah atau ada gas yang tidak cocok dengan pernapasan.
"Ini kan keterlaluan ini cuacanya, sudah hujan angin, sudah lebat sekali sehingga dia enggan terbang, sehingga ya dia sendiri menderita sehingga kedinginan dan mati," ujar Made Santiarka.
Fenomena Burung Pipit Mati di Bali Jangan Dikaitkan dengan Mistis
Tokoh agama ikut berkomentar terkait fenomena burung pipit mati di dekat kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Bendesa Adat Sema I Made Wardana mengimbau masyarakat tidak mengaitkannya dengan hal-hal mistis.
"Kalau di masyarakat saya biasa-biasa saja itu (tidak ada unsur mistis)," kata Bendesa Adat Sema I Made Wardana saat dihubungi detikcom, Selasa (14/9).
Tak hanya di Bali, fenomena burung pipit mati juga terjadi di Cirebon, Jawa Barat. Fakta-fakta selengkapnya ada di halaman berikutnya.
Simak juga video 'Warga Sebut Burung Pipit di Bali Mati Massal Mirip Tahun 2018':