Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo merasa prihatin dengan temuan 3 ribuan orang yang positif Covid-19 terdeteksi keluyuran ke berbagai tempat, termasuk mal. Dia minta penyebab orang-orang tersebut bisa berada di mal itu ditelusuri.
"Bahwa sistemnya sudah bagus, sistem tidak bisa dibohongi, artinya apa begitu sudah masuk dinyatakan positif oleh laboratorium yang terintegrasi dengan PeduliLindungi, saya kira bagus. Tapi yang menjadi kebocoran adalah yang perlu ditelusuri dan perlu pendalaman kenapa itu bisa sampai tidak atau lolos yang positif berkeliaran di mal-mal," kata Handoyo kepada wartawan, Senin (13/9/2021).
"Apakah karena yang bersangkutan atau kan laboratorium tidak lapor kepada Puskesmas, kemudian Puskesmas tidak lapor ke kepala desa atau kepada lurah, lurah kepada satgas RT, kemudian yang positif itu tidak termonitor oleh warga sekitar, tidak termonitor oleh satgas tingkat RT maupun kampung tangguh ataupun apapun namanya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Handoyo ingin agar kejadian ini menjadi pelajaran bersama. Menurutnya, sistem dalam aplikasi PeduliLindungi serta pengawasan di lapangan perlu terus disempurnakan.
"Sehingga menjadi cambuk kita bersama mestinya seluruh masyarakat terhenyak dengan 3 ribu orang yang positif berkeliaran di mal itu mesti jadi pelajaran kita bersama agar sistem harus diperbaiki, disempurnakan, fungsi pengawasan dan kontrol di lapangan harus disempurnakan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan masif dari implementasi aplikasi PeduliLindungi. Budi menyebut sudah ada 29 juta yang terdaftar di aplikasi tersebut.
"Ini contoh implementasinya (PeduliLindungi) yang sudah lumayan masif, karena sejak diluncurkan baru sebulan sudah ada 29 juta yang melakukan check-in dengan PeduliLindungi," kata Budi, dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Senin (13/9).
Budi mengatakan dari aplikasi itu terdeteksi masyarakat yang berkeliaran meski dalam keadaan positif COVID. Tercatat ada 3.830 orang yang terdeteksi positif COVID.
"Kita bisa lihat surprisingly tetep aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif COVID tapi masih jalan-jalan," kata Budi.
Menkes Budi membeberkan orang yang terdeteksi itu berkeliaran ke berbagai tempat. Mulai dari mal, bandara, hingga restoran.
"Masih masuk mal 3 ribu orang, masih masuk ke bandara 43 orang, masih naik kereta juga 63 orang, masih masuk restoran 55 orang. Padahal orang-orang ini adalah orang-orang yang sudah teridentifikasi positif COVID yang harusnya stay di rumah atau isolasi terpusat," ujarnya.
Simak video 'Perintah Jokowi, PPKM Tak Akan Berakhir Hingga Covid Terkendali':