Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan kejutan bagi para pendengar setia radio di Indonesia bertepatan dengan Hari Radio Nasional, Sabtu (11/9). Ia menjadi penyiar dan disiarkan langsung oleh radio swasta MNC Trijaya FM serta ratusan radio lokal.
Adapun ia didampingi penyiar Trijaya, Advianto Prasetyobudi, untuk membawakan acara bertajuk Ganjar Pranowo On-Air. Selama satu jam siaran, Ganjar menghibur para pendengar dengan candaan dan guyonan.
Kepada Prasetyobudi, Ganjar menceritakan, ia intens mendengarkan radio saat masih duduk di bangku SMA. Di samping itu, ia juga sering pergi ke studio radio untuk melihat tumpukan kaset pita, me-request lagu, hingga menitip salam.
Dalam kesempatan siaran itu, Ganjar menerima banyak curhatan, meminta tips, hingga laporan adanya pungutan liar (pungli) dari para audiens. Salah satunya Jeje, pendengar radio asal Surabaya.
Kepada Ganjar, Jeje menanyakan perihal kisah cinta Ganjar dan Siti Atikoh, istrinya. Jeje juga menanyakan bagaimana menjaga keharmonisan dengan keluarga di tengah kesibukannya menjadi gubernur.
"Apa ibu juga nggak cemburu, Pak? Kan Bapak pasti sering diajak ibu-ibu foto," kata Jeje dikutip, Minggu (12/9/2021).
Ganjar pun menjelaskan, kisah cinta dengannya istri cukup menarik. Menurutnya, di antara banyak perempuan, yang dapat menerima perasaannya hanyalah Siti Atikoh.
"Kisah cinta saya, nembak cewek yang menerima cuma bojoku (istri saya). Kalau soal cemburu sih ada, tapi awal-awal saya jadi gubernur. Lama-lama istri saya sadar bahwa suaminya adalah milik masyarakat. Sejak saat itu istri saya menerima," terang Ganjar.
Ganjar juga membagikan tips agar hubungan dengan istrinya tetap harmonis, meski ia sibuk menjadi gubernur. Setiap ada waktu agak luang, ia mengaku selalu mencari waktu untuk bertemu dengan Siti Atikoh.
"Biasanya gowes bareng atau waktu-waktu lain untuk keluarga. Yang repot, istri saya itu hobi lari. Kalau ini, saya angkat tangan. Sing iki aku dengkule ora kuat (yang ini lutut saya tidak kuat)," jelasnya.
Di samping perihal asmara, Ganjar juga mendapat aduan pungli dari salah satu penelepon, Septian asal Sukoharjo. Sebagai sopir truk, Septian menemukan maraknya pungli di jalur tol Jawa Timur.
"Pak saya sopir truk, mau curhat. Kalau perjalanan di tol itu, di Jateng ndak pernah ada pungli. Tapi di Jatim saya selalu dimintai uang kalau lewat tol. Kalau ndak mau ngasih, dikejar. Dan kalau kena, bayar Rp 100.000. Kalau ngasih langsung biasanya Rp 20.000. Bapak tolong Pak dibantu, ini saya menyampaikan keluh kesah sopir," katanya.
Sementara itu, Ganjar meminta para sopir yang menjadi korban pungli untuk segera melapor. Ia menyarankan untuk merekam peristiwa terjadinya pungli tersebut sehingga pihaknya dapat melanjutkan laporan ke kepolisian.
"Halo, halo, para sopir, kalau dimintai uang ndak jelas, divideo terus laporkan ke saya, nanti saya teruskan ke pak Kapolri. Pak Kapolri itu oke, kok. Kalau terjadi di Jateng, nanti saya ngomong sama Pak Kapolda, beliau itu teman saya," jawabnya.
Diketahui, Ganjar menerima banyak telepon dari audiens selama siaran. Selain dari Jateng, penelepon berasal dari daerah lain, seperti Jatim, Tangerang, Mentawai, Padang, dan lainnya.
Selain itu, Ganjar juga menerima banyak permintaan lagu selama siaran. Terutama lagu yang tengah tren di masyarakat.
"Pak request lagu Mendung Tanpo Udan, Pak. Itu yang lagunya aku moco koran sarungan, kowe blonjo dasteran (aku baca koran pakai sarung, kamu belanja pakai daster)," pinta salah satu pendengar.
"Oke, langsung tak puterke ya. Wah lagu iki ancen populer (langsung diputarkan, ya. Ini lagu memang populer)," ucap Ganjar.
Selama siaran, Ganjar juga mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Meski kondisi pandemi telah membaik, kata dia, masyarakat tidak boleh untuk abai.
"Wis, aku kesel (Sudah, aku capek). Ternyata jadi penyiar radio kesel juga ya. Saya doakan panjenengan semua sehat. Sebagai penutup, kita dengarkan lagu terakhir, Bohemian Rhapsody dari Queen. Selamat malam, wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh," ucapnya.
Simak juga 'Membandingkan Elektabilitas Prabowo-Ganjar-Anies di 3 Rilis Survei Capres':