Tumpukan sampah di Kali Busa, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mulai diangkut oleh petugas kebersihan. Ketua RT setempat menyebut sampah itu kiriman dari daerah lain.
"Kurang tahu juga sumbernya dari mana. Intinya mah kayaknya memang itu sampah warga sih, cuma bukan dari warga kita sini. Itu kan sampah dari depan, dari hulu. Itu sampah kiriman," ujar Ketua RT9 RW5 Agam Suhendar saat ditemui di lokasi, Desa Satriamekar, Tambun Utara, Jumat (10/9/2021).
Sampah itu menutupi permukaan Kali Busa yang terletak di sebelah utara permukiman. Aliran Kali Busa yang penuh sampah itu ada di kawasan persawahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agam mengatakan penumpukan di Kali Busa ini sebelumnya tidak pernah terjadi. Hal itu terjadi karena faktor kayu besar yang hanyut, sehingga mengakibatkan tersumbatnya aliran sampah.
![]() |
"Sebelum-sebelumnya mah nggak ada. Itu kan berhubung kemarin banjir, nah terus ada pohon kayu yang tumbang ke bawah. Jadi menghambat aliran air, ketampung di situ semua sampahnya," katanya.
Selanjutnya, Agam mengungkapkan sampah itu sempat menumpuk selama dua bulan. Namun pemerintah baru mulai mengangkat tumpukan sampah itu hari ini.
"Kurang-lebih ya hampir 2 bulan itu. Kan sebelumnya itu banyak yang liput juga, kebetulan eksekusinya sekarang ini," ujarnya.
Lebih lanjut Agam berharap pemerintah dapat menormalisasi kali tersebut. Hal itu juga menghindari terjadinya banjir di kampungnya.
"Harapan saya diperbaiki saja saluran kalinya, dinormalisasi, biar arus airnya lebih lancar," ujarnya.
"Keluhan kadang-kadang kalau hujan bisa menghambat air juga itu. Takutnya banjir atau gimana," imbuhnya.
Sebelumnya, pembersihan kali dari sampah ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga hari ke depan. Sampah itu diperkirakan sebanyak 50 kubik.
"Ya insyaallah hari ini kita akan membersihkan semua. Mungkin memakan waktu tiga hari. Dengan kubikasi sekitar 50 kubik," kata Camat Tambun Utara Najmuddin, di lokasi, Jumat (10/9).
![]() |
Najmuddin mengatakan pihaknya telah mengerahkan 30 anggota untuk pembersihan. Terdapat juga satu unit ekskavator.
"Petugas ada 30 dari Dinas Lingkungan Hidup Wilayah II," ujar Najmuddin.
Selanjutnya, Najmuddin menyebut alat-alat dinas di Kabupaten Bekasi memang terbatas. Akhirnya Najmuddin bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) berinisiatif menyewa beberapa alat.
(dnu/dnu)